Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Selasa, 26 Juli 2022, 16:05 WIB
Last Updated 2022-07-26T09:05:46Z
JombangPojok PituViewerViral

Sensasi Kopi Bacem Madu Khas Wonosalam


JOMBANG - Melakukan fermentasi kopi dengan luwak itu lumrah dilakukan para produsen kopi. Namun, fermentasi dengan cara direndam air madu selama berbulan-bulan, mungkin baru pertama kali dilakukan produsen kopi.

Cara yang dilakukan produsen kopi di wonosalam kabupaten jombang ini, membuat aroma kopi khas sekaligus bisa mengurangi kandungan kafein dalam seduhan kopi. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Samsiran warga Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.

“Sepintas kopi yang sudah siap jual ini tampak tidak berbeda dengan kopi pada umumnya mas,” Buka Samsiran saat ditemui di rumahnya pada Selasa (26/07/2022).

Proses pembuatannya, kopi berlabel bee bacem ini dimasukan dalam drum yang sudah dicampur air bersama madu. Biji dan kopi kemudian di aduk dan ditutup rapat hingga tujuh bulan lebih.

Setiap bulannya, Samsiran sudah menyiapkan satu drum yang dipanen. Kopi hasil fermentasi ini tampak berwarna kecoklatan dengan aroma khas kopi dan madu. Setelah di jemur biji kopi ini siap dipasarkan dalam bentuk serbuk maupun biji kopi.

“Proses panjang dalam produksi membuat harganya mahal mas, perkilogramnya saya jual Rp.250.000,” Imbuhnya.

Samsiran mengaku ide kopi bacem ini muncul saat masa kecilnya yang sering menemui nenek moyangnya sejak zaman Belanda meminum kopi yang di rendam dengan air cucian beras. Kopi yang direndam dalam kurun waktu cukup lama ternyata bisa memunculkan rasa berbeda.

“Yang menarik lagi, kandungan kafein yang difermentasi dengan madu diklaim akan menurun jika dibandingkan dengan disuguhkan secara biasa,” Ungkapnya.

Kopi bacem yang diproduksi selama setahun terakhir langsung diburu pelanggannya. Setiap bulan, Samsiran menghabiskan setengah kuitan kopi baceman. Sekali produksi, kopi langsung habis dipasarkan ke sejumlah warga di Jawa Timur dan Jawa Tengah. (ful/rok)