Iklan Beranda

Redaksi JTV
Senin, 08 Agustus 2022, 16:29 WIB
Last Updated 2022-08-27T08:39:08Z
TubanViewerViral

Hasilkan Uang dari Berburu Burung Liar Secara Tradisional


TUBAN - Beragam profesi dan pekerjaan digeluti untuk menghasilkan pundi-pundi uang. Di Kabupaten Tuban, seorang pria menekuni pekerjaan yang jarang dilakukan oleh banyak orang, yakni berburu burung hidup secara tradisional.

 

Pekerjaan tradisional ini ditekuni oleh Antok, Warga Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Setiap hari, pria 42 tahun ini berpindah-pindah tempat mencari lahan-lahan kosong yang masih banyak ditumbuhi pohon serta tanaman liar.

 

Pada Senin (08/08/2022) yang menjadi sasaran adalah lahan kosong di Kawasan Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Tuban Kota, Kabupaten Tuban. Berbekal jaring dan getah perekat atau pulut, Antok memulai perburuan burung liar.

 

Tekniknya cukup sederhana dan masih tradisional. Jaring dipasang memanjang diantara rimbunnya semak belukar, sementara pulut dioleskan pada batang-batang pohon yang biasanya dihinggapi burung.

 

Untuk memancing target datang dan masuk perangkap, Antok menggunakan dua umpan. Yaitu suara kicau burung yang diputar menggunakan speaker serta memasang umpan burung betina dengan kaki terikat.

 

“Perangkap ini selanjutnya diawasi jarak jauh atau kadang juga ditinggal pulang semalaman, lalu ditengok pagi harinya,” terang Antok.

 

Meski terlihat sederhana, namun ternyata banyak burung yang masuk perangkap. Dalam sehari Antok mampu menangkap antara sepuluh sampai 20 ekor burung liar.

 

“Jenis burung yang tertangkap beragam, antara lain trucukan, kutilang, prenjak, perkutut, bahkan juga pernah burung hantu. Hasil tangkapan biasanya dijual langsung kepada pedagang burung pasar,” Jelas Antok.

 

Tak hanya dijual di Pasar, hasil tangkapan juga terkadang dibeli secara dadakan oleh warga yang kebetulan tertarik dengan hasil tangkapan. Untuk harga bervariasi antara Rp20.000 sampai Rp100.000 bergantung jenisnya.

 

“Ini beli burung hantu harganya 100ribu langsung dari orang yang mencari burung. Tadi pas ngopi liat ada orang cari, jadi beli. Lebih murah dibanding kalau di pasar,” Jelas Suwandi salah satu pembeli dadakan.

 

Teknik perburuan menggunakan jaring dan pulut dianggap masih aman karena tidak menyakiti burung. Hasil tangkapan dipastikan hidup tanpa cacat, sehingga dapat langsung dijual atau dipelihara pembeli tanpa takut mati.

 

Sementara itu, jika tanpa sengaja ada burung dilindungi terperangkap, maka akan langsung dilepaskan. (dzi/rok)