Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Senin, 02 Januari 2023, 16:56 WIB
Last Updated 2023-01-02T09:56:43Z
Edukasi | BudayaTubanViewerViral

Anak-Anak di Tuban Isi Waktu Liburan Dengan Membatik


TUBAN - Berbagai cara dilakukan anak-anak untuk mengisi waktu libur sekolah. Di Kabupaten Tuban, siswa sekolah dasar mengisi waktu liburan mereka dengan belajar membatik. Selain menambah wawasan tentang membatik, mereka juga mendapatkan uang jajan dari hasil batik buatannya.

Keseruan libur sekolah tersebut dilakukan oleh anak-anak di Desa Kedungrejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Anak-anak sekolah dasar ini lebih memilih mengisi waktu liburan dengan membatik, di Sanggar Sekar Ayu, di desa setempat.

Setiap pagi selama libur sekolah, anak-anak ini menyiapkan berbagai peralatan membatik, seperti kain, kompor, wajan, hingga canting untuk membatik. Kemudian mereka, mulai menyalakan kompor untuk memanaskan malam, sebagai bahan batik. Lalu mereka mulai menggambar pada kain yang sudah di gambar menggunakan pensil sebelumnya.

Hal ini rutin dilakukan para siswa di desa setempat sejak dua pekan liburan. Dengan didampingi pemilik sanggar, mereka diajari mulai dari proses persiapan, tahapan produksi batik, hingga selasai. Selain menambah wawasan tentang membatik, mereka juga senang, lantaran mendapatkan uang jajan dari hasil batik buatan mereka.

Dalam dua hari, anak-anak ini mampu menyelesaikan satu kaos batik, yang kemudian dijual oleh pemilik sanggar kepada para pembeli. Satu kaos batik biasanya dijual dengan harga 80 ribu rupiah. Sebagian dari hasil penjualan, akan diberikan kepada mereka sebagai tambahan uang jajan.

“Ini sedang mengisi liburan dengan membatik karena sambil belajar dan untuk tambahan uang jajan. Satu kaos batik biasanya selesai dua hari. Kaosnya nanti mau dijual harganya 80 ribu rupiah,” jelas Rita, salah satu anak SD yang ikut mengisi waktu liburan dengan membatik.

Dalam prosesnya, anak-anak ini tak hanya diajari untuk menggoreskan canting diatas kain. Namun, mereka juga diajari dasar-dasar membatik, dan cara membuat pola batik yang baik. Pada minggu pertama mereka diajari cara menggambar motif batik pada kertas. Kemudian, pada minggu kedua mereka diajari bagaimana cara membatik pada kain hingga selesai.

“Minggu pertama belajar molet satu lembar. Kalau 3 anak dapat satu lembar dikasih 20.000 itu sudah seneng sekali. Minggu kedua saya ajari batik juga. Terus uangnya nanti akan dikumpulkan dan dibagikan,” ungkap Uswatun Hasanah, pemilik Sanggar Batik Sekar Ayu kepada JTV, Minggu (01/01/2023).

Hasil batik buatan anak-anak ini, biasanya banyak dibeli oleh warga setempat. Mereka mengaku suka hasil batik buatan anak-anak karena selain awet batik buatan mereka lebih bagus dan alami. (dzi/rok)