Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Jumat, 03 Maret 2023, 17:55 WIB
Last Updated 2023-03-03T10:55:39Z
Kabar ApikPolitik | PemerintahanViewerViral

Bojonegoro Jadi Kabupaten Pertama Memperingati Hari RPL Desa


KABAR APIK - Acara gala diner dalam rangka memperingati Hari Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa tahun 2023 digelar di Ballroom Andrawina Hotel Aston Bojonegoro, di Jalan MH Thamrin Bojonegoro, kamis (03/03/2023) malam.

Hadir dalam acara ini, Kepala Badan Pengembagan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, yang mewakili Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Kemudian turut hadir Bupati se pulau Jawa, Rektor Universitas yang tergabung dalam forum perguruan untuk desa, Direktur BPJS Ketenagakerjaan, dan Forkopimda.

Tari lintang putren menjadi awal pembuka dimulainya acara memperingati Hari RPL Desa tahun 2023. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan Luthfiyah Nurlaela, Kepala Badan Pengembagan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, mewakili Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Dalam sambutanya, Lutfiyah Nurlaela mengatakan program rekongnisi pembelajaran lampau atau RPL Desa merupakan program yang digagas oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bekerjasama dengan perguruan tinggi, dan pemerintah daerah.

Program RPL Desa ini, disiapkan untuk para pengiat desa. Mulai Kepala Desa, Perangkat Desa, Pengelola Bumdes, Tenaga Pendamping Profesional, anggota BPD, Kader Pemberdayaan Desa, yang bisa mengikuti program pendidikan jalur formal S1 atau S2 dengan jalur RPL.

Hal itu dilakukan, lantaran mereka semua memiliki pengalaman khususnya di bidang pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa, yang bisa diakui sebagai pengalaman untuk menggugurkan beberapa mata kuliah. Sehingga untuk program S1 dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2 tahun atau 4 semester.

“sedangkan S2 bisa ditempuh dalam kurun waktu 1 tahun atau 2 semester,” jelasanya dalam sambutan.

Program RPL yang saat ini sudah berjalan adalah program RPL Desa yang diselenggarakan di Unesa Surabaya dan UNY Yogyakarta bekerjasama dengan Pemkab Bojonegoro. “Ada sekitar 1.000 mahasiswa terbagi di Unesa 600 mahasiswa, sedangkan 400 ada di UNY. Ini dibagi dalam 5 program study,” imbunnya.

Luthfiyah menambahkan, Hari RPL Desa yang pertama di peringati di Bojonegoro, antaran Kabupaten Bojonegoro menjadi roll model untuk kabupaten suporting penyelenggaraan RPL desa. Selain itu, akan diselenggarakan program RPL desa untuk S2 yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya dan Univeritas Sebelas Maret.

“Selain kabupaten Bojonegoro untuk kedepan program S2, Kabupaten Blora juga akan bekerjasama dengan Universitas Negeri Semarang dalam menjalankan program S1 RPL Desa. Program RPL desa ini, menjadi salah satu program unggulan di kementerian desa, karena peningkatan sumber daya manusia menjadi faktor utama dalam pembangunan desa,” paparnya. 


Selain memperingati Hari RPL Desa tahun 2023, dilanjutkan dengan pemberian santunan perlindungan dan beasiswa, kepada putra putri maupun ahli waris PTT yang telah meninggal dunia, dalam melaksanakan tugas.

Pemberian santunan maupun beasiswa, diberikan oleh Luthfiyah Nurlaela, kepala badan pengembagan sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat desa daerah tertinggal dan transmigrasi, dan juga Direktur BPJS Ketenagakerjaan Zainuddin, kepada ahli waris PTT dari Kabupaten Lamongan, Pasuruan, Malang, Pacitan, dan Bojonegoro.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Bpjs Ketenagakerjaan Zainuddin mengatakan. Kementerian Desa menjadi kementerian pertama yang merespon intruksi presiden, untuk melindungi pendamping desa. Pada tahun sebelumnya bpjs ketenagakerjaan sendiri, sudah membayarkan kepada 1.118 orang dengan nilai 8,9 miliyar.

“Tahun ini kami mulai fokus pada melindungi para pekerja di desa. Mulai dari aparat desa, RT RW dan BPD. Santunan yang diberikan ini supaya bisa menyambung kehidupan, bagi keluarga yang sudah di tinggalkan. Selain itu, pihaknya juga memberikan beasiswa mulai dari jenjang SD sampai kuliah kepada anak keluarga yang ditinggalkan,” terangnya.

Kepala Badan Pengembagan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Luthfiyah Nurlaela berharap, dengan dikembangkanya RPL desa semakin banyak sumber daya manusia desa yang berkualitas. Guna percepatan pembangunan desa, kemudian masyarakat desa dan pada kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia. (*/edo)