Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Sabtu, 01 April 2023, 16:03 WIB
Last Updated 2023-04-01T09:03:28Z
BojonegoroEdukasi | BudayaSketsa RamadhanViewerViral

Petilasan Syekh Siti Jenar Dan Cikal Bakal Dusun Lemahbang Bojonegoro


BOJONEGORO - Di Dusun Lemahbang, Desa Margomulyo, Kacamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, terdapat sebuah petilasan yang menjadi tempat persinggahan Syekh Siti Jenar. Petilasan yang ada di tengah-tengah area persawahan dengan dikelilingi pepohonan, membuat siapa saja datang akan merasa nyaman dan tentram.

Petilasan tersebut berada di dalam sebuah bangunan tembok berukuran sekitar 6x4 meter yang dibangun untuk menjaga keberadaan petilasan. Jika masuk di dalam bangunan, terdapat bangunan lagi berbahan kayu yang di dalamnya adalah sebuah Petilasan Syekh Siti Jenar.

Ketika melihat lebih dalam lagi maka akan nampak sebuah tanah, yang menjadi petilasan Syekh Siti Jenar. Adanya kain putih yang berada didalam petilasan, menujukkan betapa sakralannya tempat tersebut.

Imam Panjalu, Ketua Pengurus Situs Cagar Budaya Syekh Siti Jenar saat ditemui JTV, Sabtu (01/04/2023) menjelaskan, ditempat ini dahulu Syekh Siti Jenar ketika melakukan perjalanan untuk berguru ke Surabaya ataupun ke gresik, terlebih dahulu bersinggah di Dusun Lemahbang.

“Saat itu tahunnya, era sekitar tahun sama dengan Wali Songo atau era Kerajaan Demak Bintoro,” jelasnya.

Lebih lanjur ia mengatakan, leluhur terdahulu meyakini keberadaan petilasan Syekh Siti Jenar ini sebagai tempat peristirahatan atau persinggahan. Saat itu ketika beristirahat disini, Syekh Siti Jenar melakukan beberapa ritual, yakni wirid, beribadah, mengajar ngaji maupun tukar kaweruh dengan warga sekitar kecamatan balen.

Meskipun hingga kini belum diketahui secara pasti, kapan syekh siti jenar bersinggah di tempat ini. Namun sebagai salah bentuk peninggalan yang menunjukkan bukti sejarah, terdapat peninggalan Dusun Lemahbang Yang masih ada erat kaitannya dengan Syekh Siti Jenar.

“Lemahbang sendiri memiliki arti lemah atau tanah itu siti, sedangkan abang atau kemerahan itu jenar,” tegas Imam Panjalu.

Tradisi jawa masih sangat kental terjaga di tempat ini, seperti sedekah bumi. Selain itu, setiap hari jum'at pahing juga selalu ada orang yang membawa berkat atau ambeng serta panggang ayam sebagai wujud rasa syukur ke petilasan Syekh Siti Jenar. 


Imam Panjalu mengungkapkan, di tempat petilasan ini, Syekh Siti Jenar juga melakukan syiar agama islam. Bahkan ada beberapa tokoh desa yang ada di Kecamatan Balen, pernah berguru kepada Syekh Siti Jenar.

“Hingga kini, banyak warga dari wilayah Bojonegoro, maupun luar Bojonegoro seperti Rembang, Tuban, Pasuruan, Jakarta hingga Bandung berdatangan ke Petilasan Syekh Siti Jenar. Mereka yang datang untuk ngalap barokah, atau berdo'a di petilasan Syekh Siti Jenar,” tutupnya. (edo/rok)