BOJONEGORO - Hari raya idul adha menjadi berkah tersendiri bagi perajin atau produsen arang. Kondi tersebut salah satunya seperti yang dirasakan produsen arang di Desa Ledok Kulon, Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, Senin (26/06/2023).
Sejak dua terakhir, permintaan arang di pasaran meningkat drastis. Bahkan omzet penjualan melonjak hingga lebih dari 500 persen dibanding hari biasa.
Pemilik usaha produksi arang, Suwito mengatakan, jika hari biasa ia hanya memproduksi tiga ton untuk seminggu. Namun, menjelang idul adha, ia harus memproduksi arang hingga 18 ton per minggunya.
“Arang itu kan kalau diluar kurban jarang yang beli mas. Kecuali pedagang sate, ikan bakar dan ayam bakar. Tapi kalau dekat idul adha gini permintaan pasti sangat banyak,” jelas Suwito saat ditemui JTV.
Lanjut Suwito, banyaknya permintaan arang membuat penjualannya meningkat hingga lebih dari 500 persen. Tingginya permintaan disebabkan banyaknya warga akan membakar daging atau sate kambing saat merayakan idul adha.
“Pesanan maupun penjualan meningkat lebih dari 500 persen mas. Pengiriman arang biasanya dilakukan mulai seminggu sebelum hari raya idul adha,” imbuh Suwito.
Arang buatan warga Ledok Bojonegoro ini terbuat dari kayu asam dan kayu sono. Untuk satu karung arang dijual 75 ribu rupiah. Selain dari lokal Bojonegoro, pemesan arang juga datang dari luar daerah, seperti Tuban, Lamongan dan Kediri. (lim/rok)
Sejak dua terakhir, permintaan arang di pasaran meningkat drastis. Bahkan omzet penjualan melonjak hingga lebih dari 500 persen dibanding hari biasa.
Pemilik usaha produksi arang, Suwito mengatakan, jika hari biasa ia hanya memproduksi tiga ton untuk seminggu. Namun, menjelang idul adha, ia harus memproduksi arang hingga 18 ton per minggunya.
“Arang itu kan kalau diluar kurban jarang yang beli mas. Kecuali pedagang sate, ikan bakar dan ayam bakar. Tapi kalau dekat idul adha gini permintaan pasti sangat banyak,” jelas Suwito saat ditemui JTV.
Lanjut Suwito, banyaknya permintaan arang membuat penjualannya meningkat hingga lebih dari 500 persen. Tingginya permintaan disebabkan banyaknya warga akan membakar daging atau sate kambing saat merayakan idul adha.
“Pesanan maupun penjualan meningkat lebih dari 500 persen mas. Pengiriman arang biasanya dilakukan mulai seminggu sebelum hari raya idul adha,” imbuh Suwito.
Arang buatan warga Ledok Bojonegoro ini terbuat dari kayu asam dan kayu sono. Untuk satu karung arang dijual 75 ribu rupiah. Selain dari lokal Bojonegoro, pemesan arang juga datang dari luar daerah, seperti Tuban, Lamongan dan Kediri. (lim/rok)
