Iklan Beranda

Redaksi JTV
Kamis, 27 Juli 2023, 13:00 WIB
Last Updated 2023-07-27T08:31:22Z
TubanViewerViral

Jelang HUT RI ke 78, Pedagang Pernak-Pernik Agustusan di Tuban Laris Manis

 
TUBAN - Menjelang hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke 78, menjadi berkah tersendiri bagi pedagang pernak-pernik agustusan. Para pedagang musiman menjamur di sepanjang trotoar jalan Kabupaten Tuban, Kamis (27/07/2023). 

Salah satunya seperti yang dijajakan oleh Apriyanto, di Jalan Letda Sucipto, Kelurahan Perbon, Tuban. Pria paruh baya ini membuka lapak dadakan di trotoar mulai pagi hingga malam hari, dengan berjualan bendera merah-putih, umbul-umbul, bambu, serta pernak-pernik agustusan lainnya.

“Jelang agustusan lumayan ramai yang beli. Saya jualan musiman kalau pas agustusan saja. Diluar agustusan, saya kerja lain,” ujar Apriyanto kepada JTV.

Pedagang musiman bukan hanya Apriyanto seorang diri. Terdapat banyak pedagang berjajar sepanjang Jalan Protokol maupun Jalur Nasional Pantura setempat. Mereka sama-sama memanfaatkan momen hari ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia untuk meraup rezeki secara halal.

Dalam sehari, para pedagang mampu menjual sedikitnya lima puluh potong bendera maupun pernak-pernik agustusan lainnya. Harga bervariasi tergantung ukuran, antara Rp.10.000 untuk bendera kecil sampai Rp.130.000 untuk umbul-umbul besar.

“Saya jualnya berbagai jenis mas. Ada bendera, umbul-umbul, bambu, tiang dan tatakan bendera dan banyak lagi berkaitan dengan kemerdekaan,” imbuh Apriyanto.

Kebiasaan masyarakat menghias rumah, kantor, kampung hingga tempat usaha untuk menyambut hut RI ke-78, menjadi berkah bagi para pedagang. Hampir seluruh pernak-pernik agustusan laris manis, terutama bendera merah-putih dan umbul-umbul.

“Ini cari umbul-umbul untuk agustusan hiasan rombong teman-teman PKL di Sunan Kalijaga. Rencana beli sekitar 60 lebih,” kata Sita, salah satu pembeli.

Penjualan bendera dan pernak-pernik agustusan ini akan terus laris hingga perayaan hari kemerdekaan usai di akhir bulan agustus nanti. Barang yang tidak laku dijual biasanya akan disimpan untuk dijual kembali tahun depan. (dzi/rok)