TUBAN - Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) Ma’ruf Amin, menghadiri pembekalan wisuda di Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (IIKNU) Kabupaten Tuban, Kamis (10/08/2023) siang. Orang nomor 2 di Indonesia ini datang bersama rombongan dengan pengawalan ketat pasukan pengamanan.
Dalam sambutannya, Ma’ruf Amin menyinggung tentang tantangan aksesibilitas dan kesetaraan layanan kesehatan di Indonesia. Yang mana tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan semakin tinggi. Kondisi ini membuat kebutuhan tenaga kesehatan yang berkualitas dan berkompeten, semakin tinggi.
“Untuk itu saya minta Nahdlatul Ulama yang memiliki lembaga pendidikan di bidang kesehatan, turut membantu pemerintah dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat, khususnya dengan mencetak tenaga kesehatan handal,” jelas Wapres RI.
Selain itu, Kyai Haji Ma’ruf Amin juga menyebut bahwa rasio perawat Indonesia saat ini masih sekitar 2,39 per 1.000 penduduk. Sedangkan rasio bidan 1,43 per 1.000 penduduk.
“Angka ini cukup baik, jika disandingkan dengan target rasio perawat 2 per 1.000 penduduk hingga 2025, sesuai yang ditetapkan dalam rencana pengembangan tenaga kesehatan,” imbuh Ma’ruf Amin.
Tak hanya itu, Wapres juga menyinggung tentang tenaga kesehatan Indonesia yang sebetulnya banyak dibutuhkan oleh negara lain. Sebagai Jepang, Arab Saudi, hingga Jerman. Namun, permintaan itu belum sepenuhnya dapat dipenuhi, lantaran belum memenuhi standar kompetensi negara tujuan.
“Saya berharap potensi dan peluang di bidang pelayanan kesehatan masyarakat ini digarap dengan optimal, termasuk oleh kampus-kampus NU,” tegasnya.
Tak hanya memberikan pembekalan wisuda III. Dalam kesempatan ini, Wakil Presiden RI juga melakukan peresmian gedung kampus C IIKNU Tuban.
Selain menghadiri acara di kampus kesehatan ini. Wapres rencananya juga akan berkunjung ke Ponpes Bahrul Huda Tuban serta menghadiri Haul Sunan Bonang Tuban. (tim/rok)
Dalam sambutannya, Ma’ruf Amin menyinggung tentang tantangan aksesibilitas dan kesetaraan layanan kesehatan di Indonesia. Yang mana tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan semakin tinggi. Kondisi ini membuat kebutuhan tenaga kesehatan yang berkualitas dan berkompeten, semakin tinggi.
“Untuk itu saya minta Nahdlatul Ulama yang memiliki lembaga pendidikan di bidang kesehatan, turut membantu pemerintah dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat, khususnya dengan mencetak tenaga kesehatan handal,” jelas Wapres RI.
Selain itu, Kyai Haji Ma’ruf Amin juga menyebut bahwa rasio perawat Indonesia saat ini masih sekitar 2,39 per 1.000 penduduk. Sedangkan rasio bidan 1,43 per 1.000 penduduk.
“Angka ini cukup baik, jika disandingkan dengan target rasio perawat 2 per 1.000 penduduk hingga 2025, sesuai yang ditetapkan dalam rencana pengembangan tenaga kesehatan,” imbuh Ma’ruf Amin.
Tak hanya itu, Wapres juga menyinggung tentang tenaga kesehatan Indonesia yang sebetulnya banyak dibutuhkan oleh negara lain. Sebagai Jepang, Arab Saudi, hingga Jerman. Namun, permintaan itu belum sepenuhnya dapat dipenuhi, lantaran belum memenuhi standar kompetensi negara tujuan.
“Saya berharap potensi dan peluang di bidang pelayanan kesehatan masyarakat ini digarap dengan optimal, termasuk oleh kampus-kampus NU,” tegasnya.
Tak hanya memberikan pembekalan wisuda III. Dalam kesempatan ini, Wakil Presiden RI juga melakukan peresmian gedung kampus C IIKNU Tuban.
Selain menghadiri acara di kampus kesehatan ini. Wapres rencananya juga akan berkunjung ke Ponpes Bahrul Huda Tuban serta menghadiri Haul Sunan Bonang Tuban. (tim/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
