BOJONEGORO - Kekeringan yang melanda Kabupaten Bojonegoro selama tiga bulan terakhir, membuat sejumlah wilayah setempat mengalami krisis air bersih. Kondisi tersebut salah satunya dirasakan warga Desa Purwoasri, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jumat (13/10/2023).
Pantauan JTV di lokasi, dengan membawa jirugen dan galon, puluhan warga desa setempat rela menunggu untuk mendapatkan bantuan air bersih. Begitu mobil tangki air datang, puluhan warga langsung berebut air.
Menurut warga, pemandangan seperti ini selalu terjadi ketika ada droping air bersih datang. Warga mengaku sudah tiga bulan ini mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari warga hanya mengandalkan bantuan. Jika tidak ada bantuan, mereka terpaksa merogoh kocek untuk membeli air bersih.
“Kalau ada bantuan air pasti langsung antri begini mas. Soalnya warga sudah tiga bulan kekeringan. Kalau nggak ada bantuan, ya harus beli,” ungkap Suwanto, warga setempat kepada JTV.
Meski beberapa kali mendapat bantuan air bersih, warga tetap harus menghemat air bersih yang mereka dapatkan, mengingat sumber air di desa setempat telah mengering. Warga berharap bantuan air bersih terus mengalir di daerah setempat, baik dari pemerintah maupun swasta.
“Sudah beberapa kali ada bantuan, tapi tetap harus menghemat airnya mas. Soalnya sumur kering semua. Kalau nggak gitu kita harus beli air,” ujar Rina Astutik, warga lain. (lim/rok)
Pantauan JTV di lokasi, dengan membawa jirugen dan galon, puluhan warga desa setempat rela menunggu untuk mendapatkan bantuan air bersih. Begitu mobil tangki air datang, puluhan warga langsung berebut air.
Menurut warga, pemandangan seperti ini selalu terjadi ketika ada droping air bersih datang. Warga mengaku sudah tiga bulan ini mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari warga hanya mengandalkan bantuan. Jika tidak ada bantuan, mereka terpaksa merogoh kocek untuk membeli air bersih.
“Kalau ada bantuan air pasti langsung antri begini mas. Soalnya warga sudah tiga bulan kekeringan. Kalau nggak ada bantuan, ya harus beli,” ungkap Suwanto, warga setempat kepada JTV.
Meski beberapa kali mendapat bantuan air bersih, warga tetap harus menghemat air bersih yang mereka dapatkan, mengingat sumber air di desa setempat telah mengering. Warga berharap bantuan air bersih terus mengalir di daerah setempat, baik dari pemerintah maupun swasta.
“Sudah beberapa kali ada bantuan, tapi tetap harus menghemat airnya mas. Soalnya sumur kering semua. Kalau nggak gitu kita harus beli air,” ujar Rina Astutik, warga lain. (lim/rok)
