BOJONEGORO - Puting beliung yang diiringi hujan deras menerjang wilayah Desa Sidorejo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Kamis (09/11/2023) sore. Pusaran angin kencang yang datang dari arah timur, membuat tiga rumah warga roboh dan nyaris rata dengan tanah.
Diantaranya milik Irfan dan Subari, warga RT 2 RW 3, serta rumah milik Taji, RT 24 RW 4. Ketiga bangunan rumah ambruk hingga menimpa hampir seluruh perabotan dan barang berharga yang ada di dalamnya, termasuk TV, motor hingga perabotan rumah tangga.
Salahsatu korban, Subari, menuturkan, kejadian hanya berlangsung sesaat. Angin datang dari arah timur bersamaan dengan hujan deras.
Ia yang saat itu sedang memperbaiki atap, langsung turun, mengajak istri dan anaknya berlari ke depan rumah, hanya sesaat sebelum rumahnya itu ambruk.
“Kejadiannya cepat sekali. Saat itu saya sedang memperbaiki atap. Terus saya turun, anak istri saya ajak lari, terus rumah saya ambruk,” ungkap Subari kepada JTV.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Seluruh penghuni rumah berhasil selamat. Saat kejadian, mereka berhasil menghindar dan berlari keluar rumah, untuk menyelamatkan diri.
“Alhamdulillah selamat semua. Tapi barang-barang didalam rumah rusak karena tertimpa reruntuhan,” imbuh Subari.
Selain merobohkan tiga rumah, angin kencang juga merusak belasan rumah lainnya dengan tingkat kerusakan sedang hingga ringan. Rata-rata kerusakan terjadi dibagian atap atau genting yang jatuh tersapu angin.
“Yang roboh ada tiga rumah, terus yang rusak bagian genteng dan atap ada belasan mas,” timpal Irfan, warga lain korban angin kencang.
Paska kejadian, hingga kini, upaya penanganan darurat masih terus dilakukan. Selain memberikan bantuan dan mendata korban yang rumahnya rusak, petugas bersama perangkat desa setempat juga masih menghitung nilai kerugian yang diperkirakan mencapai ratusan jutaan rupiah. (lim/rok)
Diantaranya milik Irfan dan Subari, warga RT 2 RW 3, serta rumah milik Taji, RT 24 RW 4. Ketiga bangunan rumah ambruk hingga menimpa hampir seluruh perabotan dan barang berharga yang ada di dalamnya, termasuk TV, motor hingga perabotan rumah tangga.
Salahsatu korban, Subari, menuturkan, kejadian hanya berlangsung sesaat. Angin datang dari arah timur bersamaan dengan hujan deras.
Ia yang saat itu sedang memperbaiki atap, langsung turun, mengajak istri dan anaknya berlari ke depan rumah, hanya sesaat sebelum rumahnya itu ambruk.
“Kejadiannya cepat sekali. Saat itu saya sedang memperbaiki atap. Terus saya turun, anak istri saya ajak lari, terus rumah saya ambruk,” ungkap Subari kepada JTV.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Seluruh penghuni rumah berhasil selamat. Saat kejadian, mereka berhasil menghindar dan berlari keluar rumah, untuk menyelamatkan diri.
“Alhamdulillah selamat semua. Tapi barang-barang didalam rumah rusak karena tertimpa reruntuhan,” imbuh Subari.
Selain merobohkan tiga rumah, angin kencang juga merusak belasan rumah lainnya dengan tingkat kerusakan sedang hingga ringan. Rata-rata kerusakan terjadi dibagian atap atau genting yang jatuh tersapu angin.
“Yang roboh ada tiga rumah, terus yang rusak bagian genteng dan atap ada belasan mas,” timpal Irfan, warga lain korban angin kencang.
Paska kejadian, hingga kini, upaya penanganan darurat masih terus dilakukan. Selain memberikan bantuan dan mendata korban yang rumahnya rusak, petugas bersama perangkat desa setempat juga masih menghitung nilai kerugian yang diperkirakan mencapai ratusan jutaan rupiah. (lim/rok)
