TUBAN - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar kampanye akbar di Stadion Lokajaya, Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jumat (09/02/2024) pagi. Ribuan kader dan simpatisan PSI, serta warga dari 20 Kecamatan di Kabupaten setempat, menghadiri kampanye akbar bertajuk mawar melawan ini.
Bahkan, Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep bersama pengurus DPP PSI dan pengurus Provinsi Jawa Timur PSI, juga turut memeriahkan kampanye ini. Dalam acara ini, putra bungsu Presiden RI Joko Widodo mengajak para peserta untuk memenangkan Capres-Cawapres nomor urut dua Prabowo-Gibran.
Selain itu, ribuan peserta yang hadir juga diajak untuk bersama-sama memenangkan PSI, khususnya di Kabupaten Tuban. Dalam kesempatan ini, Kaesang juga mensimulasikan tata cara mencoblos Prabowo-Gibran dan PSI dalam pemilu serentak 14 Februari 2024 mendatang.
Sayangnya, kampanye akbar ini diduga diwarnai dengan politik uang. Pasalnya, sejumlah peserta yang datang mengaku dijanjikan akan diberi uang sebesar Rp50.000 per orang.
“Kesini bersama 50 orang. Tadi berangkat dikasih akomodasi kaos sama uang, tapi belum (dikasih) uangnya. Katanya dikasih 50ribu,” jelas Siti Nurwati, peserta kampanye PSI asal Kelurahan Perbon.
Sementara peserta lainnya juga dijanjikan uang, namun tidak mengetahui jumlah besarannya.
“Tadi dapat kaos, katanya juga dapat uang. Tapi ini sampai sekarang belum menerima. Nggak tahu dikasih berapa,” ungkap Iin Kristiyani, peserta kampanye PSI asal Desa Tegalagung.
Menanggapi hal itu, pengurus DPD PSI Tuban, membantah dan mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut. Namun, ia tidak membantah jika memberi voucher bensin kepada sebagian peserta.
“Kalau ngasih voucher bensin memang iya. Tapi kalau uang kok saya nggak tahu,” jelas Martun Melani Ketua DPD PSI Tuban.
Sementara itu, Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep berharap, dengan kampanye akbar ini, bisa mendongkrak perolehan suara PSI dan Prabowo-Gibran di Kabupaten Tuban.
“Semoga Tuban bisa menyumbangkan suara nasional untuk PSI khususnya untuk pak Prabowo dan mas Gibran,” tegasnya usai acara.
Sekedar diketahui, dalam pelaksanaan kampanye, peserta pemilu dilarang memberikan atau menjanjikan uang atau materi lainnya kepada peserta kampanye. Hal ini tertuang dalam aturan undang-undang pemilu tahun 2017. (dzi/rok)
Bahkan, Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep bersama pengurus DPP PSI dan pengurus Provinsi Jawa Timur PSI, juga turut memeriahkan kampanye ini. Dalam acara ini, putra bungsu Presiden RI Joko Widodo mengajak para peserta untuk memenangkan Capres-Cawapres nomor urut dua Prabowo-Gibran.
Selain itu, ribuan peserta yang hadir juga diajak untuk bersama-sama memenangkan PSI, khususnya di Kabupaten Tuban. Dalam kesempatan ini, Kaesang juga mensimulasikan tata cara mencoblos Prabowo-Gibran dan PSI dalam pemilu serentak 14 Februari 2024 mendatang.
Sayangnya, kampanye akbar ini diduga diwarnai dengan politik uang. Pasalnya, sejumlah peserta yang datang mengaku dijanjikan akan diberi uang sebesar Rp50.000 per orang.
“Kesini bersama 50 orang. Tadi berangkat dikasih akomodasi kaos sama uang, tapi belum (dikasih) uangnya. Katanya dikasih 50ribu,” jelas Siti Nurwati, peserta kampanye PSI asal Kelurahan Perbon.
Sementara peserta lainnya juga dijanjikan uang, namun tidak mengetahui jumlah besarannya.
“Tadi dapat kaos, katanya juga dapat uang. Tapi ini sampai sekarang belum menerima. Nggak tahu dikasih berapa,” ungkap Iin Kristiyani, peserta kampanye PSI asal Desa Tegalagung.
Menanggapi hal itu, pengurus DPD PSI Tuban, membantah dan mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut. Namun, ia tidak membantah jika memberi voucher bensin kepada sebagian peserta.
“Kalau ngasih voucher bensin memang iya. Tapi kalau uang kok saya nggak tahu,” jelas Martun Melani Ketua DPD PSI Tuban.
Sementara itu, Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep berharap, dengan kampanye akbar ini, bisa mendongkrak perolehan suara PSI dan Prabowo-Gibran di Kabupaten Tuban.
“Semoga Tuban bisa menyumbangkan suara nasional untuk PSI khususnya untuk pak Prabowo dan mas Gibran,” tegasnya usai acara.
Sekedar diketahui, dalam pelaksanaan kampanye, peserta pemilu dilarang memberikan atau menjanjikan uang atau materi lainnya kepada peserta kampanye. Hal ini tertuang dalam aturan undang-undang pemilu tahun 2017. (dzi/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
