TUBAN - Sejak awal bulan ramadhan, jasa penukaran uang baru menjamur di sepanjang Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Tuban Kota, Kabupaten Tuban. Menjelang lebaran ini, jumlah warga yang menukarkan uang receh baru jumlahnya terus meningkat.
Kondisi tersebut salah satunya dirasakan oleh Roy, salah satu penyedia jasa penukaran uang baru. Pria asal Medan tersebut mengaku hampir setiap tahun membuka lapak di lokasi tersebut. Ia mengaku dalam sehari bisa menukar uang paling sedikit Rp2 juta, bahkan sempat menembus Rp7 juta.
“Buka di momen lebaran aja. Biasanya orang nyari buat dikasih anak kecil. Uang recehannya mulai dari 2.000, 5.000, 10.000, dan 20.000. Mau lebaran ini semakin ramai,” ungkap Roy kepada JTV, Senin (08/04/2024).
Lanjut Roy, pecahan uang rupiah yang paling diburu warga adalah nominal Rp5.000 dan Rp10.000. Sedangkan untuk pecahan lainnya seperti Rp2.000 dan Rp20.000, tidak begitu banyak peminatnya.
Jasa tukar uang baru ini memberikan tarif 15 persen setiap Rp100.000 atau Rp15.000 setiap penukaran dengan total nominal rp100.000.
“Jasa ini naik lima persen pada tahun sebelumnya yang hanya Rp10 ribu per Rp100.000. Ini murni karena kondisi di pasaran,” imbuh Roy.
Sementara itu, warga yang menggunakan jasa penukaran uang baru mengaku lebih memilih menukarkan uang di tepi jalan lantaran tidak perlu mengantri di bank. Tukar uang jelang lebaran ini, seolah sudah menjadi tradisi. Uang baru tersebut nantinya akan dibagikan kepada anak-anak dan kerabat saat bersilaturahmi.
“Tukar uang receh untuk momen lebaran. Rata-rata anak kecil dikasih uang kan seneng jadi tukar uang ini sudah rutinitas saya di setiap hari raya idul fitri buat dikasih anak kecil,” jelas Witra, salah satu warga penukar uang. (dzi/rok)
Kondisi tersebut salah satunya dirasakan oleh Roy, salah satu penyedia jasa penukaran uang baru. Pria asal Medan tersebut mengaku hampir setiap tahun membuka lapak di lokasi tersebut. Ia mengaku dalam sehari bisa menukar uang paling sedikit Rp2 juta, bahkan sempat menembus Rp7 juta.
“Buka di momen lebaran aja. Biasanya orang nyari buat dikasih anak kecil. Uang recehannya mulai dari 2.000, 5.000, 10.000, dan 20.000. Mau lebaran ini semakin ramai,” ungkap Roy kepada JTV, Senin (08/04/2024).
Lanjut Roy, pecahan uang rupiah yang paling diburu warga adalah nominal Rp5.000 dan Rp10.000. Sedangkan untuk pecahan lainnya seperti Rp2.000 dan Rp20.000, tidak begitu banyak peminatnya.
Jasa tukar uang baru ini memberikan tarif 15 persen setiap Rp100.000 atau Rp15.000 setiap penukaran dengan total nominal rp100.000.
“Jasa ini naik lima persen pada tahun sebelumnya yang hanya Rp10 ribu per Rp100.000. Ini murni karena kondisi di pasaran,” imbuh Roy.
Sementara itu, warga yang menggunakan jasa penukaran uang baru mengaku lebih memilih menukarkan uang di tepi jalan lantaran tidak perlu mengantri di bank. Tukar uang jelang lebaran ini, seolah sudah menjadi tradisi. Uang baru tersebut nantinya akan dibagikan kepada anak-anak dan kerabat saat bersilaturahmi.
“Tukar uang receh untuk momen lebaran. Rata-rata anak kecil dikasih uang kan seneng jadi tukar uang ini sudah rutinitas saya di setiap hari raya idul fitri buat dikasih anak kecil,” jelas Witra, salah satu warga penukar uang. (dzi/rok)
