Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Rabu, 03 April 2024, 14:45 WIB
Last Updated 2024-04-03T07:45:23Z
Sketsa RamadhanTubanViewerViral

Menelisik Makam Sunan Bonang di Tuban


TUBAN - Komplek makam sunan bonang, terletak di sebelah barat Alun–alun dan Masjid Agung Kabupaten Tuban. Sunan bonang yang memiliki nama asli Raden Maulana Makdum Ibrahim lahir pada 1465 masehi dan wafat pada 1525 masehi silam.

Beliau adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, putri Bupati Tuban Arya Teja. Sunan bonang  berdakwah di wilayah Tuban hingga Lasem Jawa Tengah.

Dalam berdakwah, beliau selalu mengambil hati rakyat melalui kesenian tradisional bonang, sehingga ia dikenal sebagai Sunan Bonang. Sebagai salah satu ulama besar di zamannya, beliau ahli dibidang filsafat dan sastra jawa, salah satu kitab yang pernah diciptakannya ialah suluk bonang.

Aura kehebatan sunan bonang tersebut, bahkan masih terasa hingga kini. Hal ini terlihat dari adat tata krama berziarah serta bangunan komplek  makam sunan bonang yang sedikit berbeda dari kebanyakan wali lainnya.

Seperti bangunan cungkup yang sengaja dibuat rendah yang melambangkan penghormatan sebagai salah satu ulama kesohor di zamannya dan setelahnya. Sementara wujud gapura paduraksa yang membagi halaman cungkup makam menjadi tiga bagian, yang melambang kesopanan dalam bertamu dengan mengucapkan salam maksimal tiga kali.

Sekretaris Pengurus Yayasan Mabarrot Sunan Bonang Tuban, Hidayaturrohman mengatakan, letak makam Sunan Bonang sempat menjadi kontroversi. Sunan bonang awalnya wafat di Desa Bonang, daerah Lasem Jawa Tengah, namun beberapa santri beliau ingin memakamkan di Madura.

Lanjutnya, saat perahu yang membawa jenazah Sunan Bonang berhenti di Tuban, salah satu santri bermimpi bahwa Sunan Bonang ingin dimakamkan di Tuban, sehingga para santri asal Bawean hanya membawa kain kafannya saja, jenazah sunan bonang akhirnya tetap dimakamkan di Tuban.  

“Hal ini dibuktikan dengan beberapa fakta dan bukti tanda yang ada pada makam Sunan Bonang. Yakni lambang Suryo Majapahit delapan penjuru yang pada batu nisan makamnya. Yang menandakan Sunan Bonang keturunan dari Kerajaan Majapahit dan dari kadipaten Tuban,” ungkap Hidayaturrohman saat ditemui JTV, Rabu (03/04/2024).

Selain itu, di kiri kanan makam sunan bonang juga ada makam Bupati-Bupati Tuban. Serta diperkuat dengan situs-situs yang ada di kompleks makam.

Dalam menyebarkan agama islam, Sunan Bonang menggunakan pendekatan kultural dengan memasukkan seni ke dalam dakwahnya. Hal ini membuat dakwah sunan bonang dengan mudah diterima oleh masyarakat. (dzi/rok)