BOJONEGORO - Nasib pemuda yang hilang dan diduga tenggelam di Sungai Bengawan Solo Kawasan Bendung Gerak Bojonegoro, Minggu 28 April 2024 lalu, hingga kini masih belum diketahui.
Hingga berita ini ditulis Rabu (01/05/2024) sore, Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap pemuda bernama Muhammad Iqbaludin Romli, Warga Desa Leran, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro tersebut.
Pada pencarian sebelumnya, tim SAR gabungan hanya menemukan sepeda kayuh milik korban yang karam di Bengawan Solo setempat, tak jauh dari titik awal dilaporkan hilang.
Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Laela Noer Aeny mengatakan, hingga kini tim sar gabungan masih terus melakukan pencarian hingga radius 14 kilometer dari titik awal korban dilaporkan hilang.
“Operasi pencarian terkendala tingginya debit air dan derasnya arus di bagian bawah,” ungkapnya kepada JTV.
Lanjutnya, sebanyak 70 personil diterjunkan untuk melakukan operasi pencarian. Mereka dibagi menjadi tiga tim. Tim pertama melakukan pencarian mulai dari titik kejadian musibah, hingga radius Jembatan Sosrodilogo.
“Sementara untuk tim kedua melakukan pencarian menggunakan perahu karet, mulai dari Jembatan Sosrodilogo hingga turut Desa Ngamblak. Dan tim terakhir melakukan penyisiran mulai dari Bengawan Solo Turut Desa Ngablak, hingga Jembatan Glendeng,” papar Laela.
Selain itu juga ada tim pemantauan darat yang ditempatkan di tiga titik. Masing-masing di Jembatan Sosrodilogo, Kaliketek, dan Jembatan Glendeng.
Diberitakan sebelumnya, seorang pemuda dilaporkan hilang saat sedang bermain sepeda di Sungai Bengawan Solo Kawasan Bendung Gerak Bojonegoro. (edo/rok)
Hingga berita ini ditulis Rabu (01/05/2024) sore, Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap pemuda bernama Muhammad Iqbaludin Romli, Warga Desa Leran, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro tersebut.
Pada pencarian sebelumnya, tim SAR gabungan hanya menemukan sepeda kayuh milik korban yang karam di Bengawan Solo setempat, tak jauh dari titik awal dilaporkan hilang.
Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Laela Noer Aeny mengatakan, hingga kini tim sar gabungan masih terus melakukan pencarian hingga radius 14 kilometer dari titik awal korban dilaporkan hilang.
“Operasi pencarian terkendala tingginya debit air dan derasnya arus di bagian bawah,” ungkapnya kepada JTV.
Lanjutnya, sebanyak 70 personil diterjunkan untuk melakukan operasi pencarian. Mereka dibagi menjadi tiga tim. Tim pertama melakukan pencarian mulai dari titik kejadian musibah, hingga radius Jembatan Sosrodilogo.
“Sementara untuk tim kedua melakukan pencarian menggunakan perahu karet, mulai dari Jembatan Sosrodilogo hingga turut Desa Ngamblak. Dan tim terakhir melakukan penyisiran mulai dari Bengawan Solo Turut Desa Ngablak, hingga Jembatan Glendeng,” papar Laela.
Selain itu juga ada tim pemantauan darat yang ditempatkan di tiga titik. Masing-masing di Jembatan Sosrodilogo, Kaliketek, dan Jembatan Glendeng.
Diberitakan sebelumnya, seorang pemuda dilaporkan hilang saat sedang bermain sepeda di Sungai Bengawan Solo Kawasan Bendung Gerak Bojonegoro. (edo/rok)
