BOJONEGORO - Warga di Kabupaten Bojonegoro memanfaatkan momen awal datangnya musim penghujan untuk berburu laron. Hewan kecil bersayap ini sering muncul secara tiba-tiba setelah hujan turun di awal musim penghujan.
Serangga kecil yang selalu berkeliaran pada malam hari secara bergerombol ini, akan mendatangi tempat terang, seperti lampu penerangan jalan maupun masuk ke rumah-rumah warga.
Namun siapa sangka, bagi sebagian orang justru hewan kecil bersayap 4 ini ternyata dapat dimanfaatkan untuk dijadikan makanan. Seperti halnya di Desa Pagerwesi, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro, Minggu (01/12/2024) malam.
Pantauan JTV di lokasi, sejumlah orang berkerumun di bawah lampu penerangan jalan, untuk berburu hewan laron yang sedang berkerumun. Dengan jeli, mereka mengais satu persatu laron untuk kemudian di taruh di dalam ember berisikan air.
Ismaul salah satu warga mengatakan, jika dirinya bersama warga lainnya berburu laron untuk dijadikan makanan. Menurutnya, biasanya laron yang sudah terkumpul nanti akan dipisahkan dengan sayapnya.
“Kemudian setelah itu, laron akan dicampur dengan tepung dan digoreng untuk dijadikan camilan rempeyek,” jelasnya.
Ismaul menambahkan, jika berburu laron setiap musim penghujan selalu ada. Rasanya yang sangat gurih dan enak saat dijadikan rempeyek, menjadi sensasi tersendiri untuk menjadi lauk pendamping makanan.
“Yang paling banyak itu dibuat camilan rempeyek. Namun ada juga yang dibuat tumis untuk lauk makan,” imbuhnya. (edo/rok)
Serangga kecil yang selalu berkeliaran pada malam hari secara bergerombol ini, akan mendatangi tempat terang, seperti lampu penerangan jalan maupun masuk ke rumah-rumah warga.
Namun siapa sangka, bagi sebagian orang justru hewan kecil bersayap 4 ini ternyata dapat dimanfaatkan untuk dijadikan makanan. Seperti halnya di Desa Pagerwesi, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro, Minggu (01/12/2024) malam.
Pantauan JTV di lokasi, sejumlah orang berkerumun di bawah lampu penerangan jalan, untuk berburu hewan laron yang sedang berkerumun. Dengan jeli, mereka mengais satu persatu laron untuk kemudian di taruh di dalam ember berisikan air.
Ismaul salah satu warga mengatakan, jika dirinya bersama warga lainnya berburu laron untuk dijadikan makanan. Menurutnya, biasanya laron yang sudah terkumpul nanti akan dipisahkan dengan sayapnya.
“Kemudian setelah itu, laron akan dicampur dengan tepung dan digoreng untuk dijadikan camilan rempeyek,” jelasnya.
Ismaul menambahkan, jika berburu laron setiap musim penghujan selalu ada. Rasanya yang sangat gurih dan enak saat dijadikan rempeyek, menjadi sensasi tersendiri untuk menjadi lauk pendamping makanan.
“Yang paling banyak itu dibuat camilan rempeyek. Namun ada juga yang dibuat tumis untuk lauk makan,” imbuhnya. (edo/rok)