BOJONEGORO - Curah hujan yang tinggi menyebabkan Kali Rancang meluap dan merendam jalan poros kecamatan yang menghubungkan Kecamatan Sumberrejo menuju Kepohbaru dan Kedungadem.
Ketinggian air yang mencapai rata-rata 30 hingga 40 centimeter, menghambat aktifitas warga yang melintasi di sepanjang jalan sejauh hampir dua kilometer di wilayah Desa Pohwates Kecamatan Kepohbaru.
Warga yang melintas harus ekstra hati-hati, agar tidak terjatuh ataupun terjebak arus air yang menutup badan jalan. Sementara agar tidak terjadi kemacetan, beberapa warga sekitar dengan sukarela, sigap membantu melakukan pengaturan jalan, dari kedua arah secara bergantian.
Selain menggenangi jalan. Banjir juga merendam sejumlah warung serta beberapa rumah warga yang dekat dengan bantaran sungai.
Kondisi ini membuat aktivitas pedagang di sepanjang jalan tersebut menjadi lumpuh karena warung terpaksa dikosongkan, sebab telah tergenang banjir.
“Tadi malam hujannya deras, kalua hujan deras ya pasti banjir,” ujar Masmudi.
Sementara itu, hingga saat ini tinggi muka air Bengawan Solo masih terus mengalami peningkatan. Bahkan hingga selasa siang, tinggi muka air debit Bengawan Solo di angka 14.67 piscal.
“Tinggi muka air debit Bengawan Solo di angka 14.67 piscal, dan trennya akan terus naik” kata Alik Susanto, Petugas Jasa Tirta.
Tak hanya merendam jalan. Banjir luapan kali rancang juga menggenangi belasan hektar tanaman padi di wilayah Desa Mejuwet, Sambongrejo, Wotan, Karangdinoyo, Butoh, Tulungrejo Kecamatan Sumberrejo, serta Desa Pohwates Kecamatan Kepohbaru. Akibatnya tanaman padi yang baru berumur rata-rata satu bulan, kini terancam rusak dan gagal panen. Edo/lim.
Ketinggian air yang mencapai rata-rata 30 hingga 40 centimeter, menghambat aktifitas warga yang melintasi di sepanjang jalan sejauh hampir dua kilometer di wilayah Desa Pohwates Kecamatan Kepohbaru.
Warga yang melintas harus ekstra hati-hati, agar tidak terjatuh ataupun terjebak arus air yang menutup badan jalan. Sementara agar tidak terjadi kemacetan, beberapa warga sekitar dengan sukarela, sigap membantu melakukan pengaturan jalan, dari kedua arah secara bergantian.
Selain menggenangi jalan. Banjir juga merendam sejumlah warung serta beberapa rumah warga yang dekat dengan bantaran sungai.
Kondisi ini membuat aktivitas pedagang di sepanjang jalan tersebut menjadi lumpuh karena warung terpaksa dikosongkan, sebab telah tergenang banjir.
“Tadi malam hujannya deras, kalua hujan deras ya pasti banjir,” ujar Masmudi.
Sementara itu, hingga saat ini tinggi muka air Bengawan Solo masih terus mengalami peningkatan. Bahkan hingga selasa siang, tinggi muka air debit Bengawan Solo di angka 14.67 piscal.
“Tinggi muka air debit Bengawan Solo di angka 14.67 piscal, dan trennya akan terus naik” kata Alik Susanto, Petugas Jasa Tirta.
Tak hanya merendam jalan. Banjir luapan kali rancang juga menggenangi belasan hektar tanaman padi di wilayah Desa Mejuwet, Sambongrejo, Wotan, Karangdinoyo, Butoh, Tulungrejo Kecamatan Sumberrejo, serta Desa Pohwates Kecamatan Kepohbaru. Akibatnya tanaman padi yang baru berumur rata-rata satu bulan, kini terancam rusak dan gagal panen. Edo/lim.