BOJONEGORO - Berangkat dari melimpahnya hasil belimbing dan jambu kristal di desanya, kelompok pemuda di Desa Pagerwesi, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, menggelar pelatihan pengolahan produk minuman buah. Kegiatan tersebut digelar di balai desa setempat, senin (12/5/2025) pagi.
Berkolaborasi dengan kampus ISTEK ICSADA Bojonegoro, mereka berkreasi mengolah buah belimbing dan jambu kristal agar mampu dijual dengan nilai ekonomis lebih tinggi, dari harga jual buah di pasaran. Di tengah tren hidup sehat dan konsumsi minuman alami, dua buah lokal belimbing dan jambu kristal, kini dapat menjadi sari buah yang tidak hanya menyegarkan tetapi juga kaya akan manfaat.
Sebelum diolah menjadi minuman buah siap minum, terlebih dahulu pemateri dari dosen ISTEK ICSADA Adib Nurdiyanto memberikan cara pembuatan minuman sari buah secara cermat. Supaya proses pengolahan yang alami pembuatan sari buah ini, bisa mengutamakan kesegaran dan kandungan nutrisi.
Pertama, buah dipetik saat matang optimal, kemudian dicuci hingga bersih lalu diiris sesuai dengan ukuran agar dapat mempermudah diambil sarinya.
Tanpa pengawet berbahaya, buah belimbing dan jambu kristal lalu direbus didalam panci hingga mencapai titik mendidih yang dibutuhkan. Setelah dirasa cukup, lalu air hasil sari buah belimbing dan jambu kristal, kemudian disaring menggunakan kain untuk mendapatkan minuman tanpa ada endapan.
Kemudian sari dari buah belimbing serta jambu kristal, dapat dinikmati dan diminum saat sudah dingin.
Pembina karang taruna Pagerwesi, Faridhi Faqih mengatakan, kegiatan pelatihan ini, merupakan langkah awal para pemuda di Desa Pagerwesi, sebagai upaya meningkatkan nilai tambah produk lokal terutama belimbing dan jambu kristal.
“Pelatihan ini sebagai upaya meningkatkan nilai tambah produk lokal terutama belimbing dan jambu kristal yang menjadi komoditas asli desa kami,” ujar Faqih.
Diharapkan, dari inovasi tersebut, nantinya dapat dihasilkan produk untuk kemudian bisa dipasarkan secara daring dan offline, dengan respons positif dari konsumen yang mencari minuman alami.
“Diharapkan nantinya dapat menghasilkan produk yang kemudian bisa dipasarkan.” Tambahnya. edo/lim
Berkolaborasi dengan kampus ISTEK ICSADA Bojonegoro, mereka berkreasi mengolah buah belimbing dan jambu kristal agar mampu dijual dengan nilai ekonomis lebih tinggi, dari harga jual buah di pasaran. Di tengah tren hidup sehat dan konsumsi minuman alami, dua buah lokal belimbing dan jambu kristal, kini dapat menjadi sari buah yang tidak hanya menyegarkan tetapi juga kaya akan manfaat.
Sebelum diolah menjadi minuman buah siap minum, terlebih dahulu pemateri dari dosen ISTEK ICSADA Adib Nurdiyanto memberikan cara pembuatan minuman sari buah secara cermat. Supaya proses pengolahan yang alami pembuatan sari buah ini, bisa mengutamakan kesegaran dan kandungan nutrisi.
Pertama, buah dipetik saat matang optimal, kemudian dicuci hingga bersih lalu diiris sesuai dengan ukuran agar dapat mempermudah diambil sarinya.
Tanpa pengawet berbahaya, buah belimbing dan jambu kristal lalu direbus didalam panci hingga mencapai titik mendidih yang dibutuhkan. Setelah dirasa cukup, lalu air hasil sari buah belimbing dan jambu kristal, kemudian disaring menggunakan kain untuk mendapatkan minuman tanpa ada endapan.
Kemudian sari dari buah belimbing serta jambu kristal, dapat dinikmati dan diminum saat sudah dingin.
Pembina karang taruna Pagerwesi, Faridhi Faqih mengatakan, kegiatan pelatihan ini, merupakan langkah awal para pemuda di Desa Pagerwesi, sebagai upaya meningkatkan nilai tambah produk lokal terutama belimbing dan jambu kristal.
“Pelatihan ini sebagai upaya meningkatkan nilai tambah produk lokal terutama belimbing dan jambu kristal yang menjadi komoditas asli desa kami,” ujar Faqih.
Diharapkan, dari inovasi tersebut, nantinya dapat dihasilkan produk untuk kemudian bisa dipasarkan secara daring dan offline, dengan respons positif dari konsumen yang mencari minuman alami.
“Diharapkan nantinya dapat menghasilkan produk yang kemudian bisa dipasarkan.” Tambahnya. edo/lim