JOMBANG - Petugas dari Polsek Mojoagung bersama Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jombang mendatangi rumah perempuan berinisial W yang telah diberitakan melaporkan kasus KDRT ke kantor damkar. Ibu rumah tangga asal Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang ini membantah jika dirinya melaporkan kasusnya ke Unit Pemadam Kebakaran.
Dirinya memang pernah mampir ke damkar kala itu, namun perempuan dua anak ini membantah melapor kasus yang dialaminya. Dirinya mampir karena ingin bertanya ke petugas damkar lokasi kantor polisi karena merasa awam di Kota Jombang.
“Saat itu saya bingung harus gimana, terus saya ingat yang viral-viral itu biasanya damkar bisa bantu, akhirnya saya datang ke kantor damkar,” ujar W.
Perempuan ini mengaku kala itu kebingungan karena sedang ada masalah di rumahnya. Karena tidak tau harus kemana akhirnya mampir ke Kantor Damkar. Saat itu dirinya menanyakan cara melapor ke kantor polisi karena mengaku awam soal hukum. Bahkan sempat ada dua anggota polisi yang datang dan mengantarkan dirinya melapor ke Unit PPA Polres Jombang.
“Saya mampir ke kantor damkar hanya tanya cara melapor ke kantor polisi karena saya masih awam soal hukum,” tambah W.
Kompol Yogas Kapolsek Mojoagung mengakui jika korban memang pernah melapor ke Polsek Mojoagung tahun 2023 silam. Kala itu karena alasan masih ingin keluarganya akur dirinya memilih jalan mediasi. Didampingi polisi dan perangkat desa akhirnya terselesaikan. Beberapa minggu kemarin korban kembali mengalami kejadian serupa dan langsung tertangani unit perlindungan perempuan dan anak. Kasusnya juga sudah termediasi dan selesai dengan didampingi petugas.
“Saat proses pemeriksaan dan penyidikan akan dilakukan, pelapor menolak. Pelapor kemudian menyatakan mencabut laporan dengan alasan masih ingin mempertahankan rumah tangganya,” ujar Kompol Yogas, Kapolsek Mojoagung.
Petugas memastikan tidak ada laporan yang ditolak selama memenuhi unsur yang ditetapkan UU. Selain itu dalam memberikan layanan kepada warga yang melapor ke kantor polisi. Petugas juga berjanji akan bekerja secara profesional. Min/lim.
Dirinya memang pernah mampir ke damkar kala itu, namun perempuan dua anak ini membantah melapor kasus yang dialaminya. Dirinya mampir karena ingin bertanya ke petugas damkar lokasi kantor polisi karena merasa awam di Kota Jombang.
“Saat itu saya bingung harus gimana, terus saya ingat yang viral-viral itu biasanya damkar bisa bantu, akhirnya saya datang ke kantor damkar,” ujar W.
Perempuan ini mengaku kala itu kebingungan karena sedang ada masalah di rumahnya. Karena tidak tau harus kemana akhirnya mampir ke Kantor Damkar. Saat itu dirinya menanyakan cara melapor ke kantor polisi karena mengaku awam soal hukum. Bahkan sempat ada dua anggota polisi yang datang dan mengantarkan dirinya melapor ke Unit PPA Polres Jombang.
“Saya mampir ke kantor damkar hanya tanya cara melapor ke kantor polisi karena saya masih awam soal hukum,” tambah W.
Kompol Yogas Kapolsek Mojoagung mengakui jika korban memang pernah melapor ke Polsek Mojoagung tahun 2023 silam. Kala itu karena alasan masih ingin keluarganya akur dirinya memilih jalan mediasi. Didampingi polisi dan perangkat desa akhirnya terselesaikan. Beberapa minggu kemarin korban kembali mengalami kejadian serupa dan langsung tertangani unit perlindungan perempuan dan anak. Kasusnya juga sudah termediasi dan selesai dengan didampingi petugas.
“Saat proses pemeriksaan dan penyidikan akan dilakukan, pelapor menolak. Pelapor kemudian menyatakan mencabut laporan dengan alasan masih ingin mempertahankan rumah tangganya,” ujar Kompol Yogas, Kapolsek Mojoagung.
Petugas memastikan tidak ada laporan yang ditolak selama memenuhi unsur yang ditetapkan UU. Selain itu dalam memberikan layanan kepada warga yang melapor ke kantor polisi. Petugas juga berjanji akan bekerja secara profesional. Min/lim.
