TUBAN - Alief Revolune Zenobia, pemuda asal Kelurahan Gedongombo, Kabupaten Tuban, konsisten menekuni jiwa wirausahanya sejak dini. Berbagai jenis usaha telah dicobanya. Mulai dari berjualan makanan, kaos, hingga kopi telah dilakoninya untuk mendapatkan sedikit cuan sebagai tabungan masa depan.
Sejak duduk dibangku kelas 1 sekolah menengah pertama, remaja berusia 18 tahun ini, memang sudah gentol menekuni dunia wirausaha. Mulai dari usaha kecil seperti berjualan makanan di sekolah. Bahkan saat masuk sekolah menengah atas dirinya beralih mencoba peluang berjualan kaos dengan memanfaatkan berbagai platform media sosial.
Tak cukup itu, disela-sela menunggu pengumuman kelulusan ujian perguruan tinggi pun, Alief bersama satu temannya Dayan Januar, 18 tahun, mengisi waktu luang dengan berjualan kopi keliling.
“Memang saya dari kecil berminat untuk berwirausaha, jadi kebetulan mumpung ada waktu luang untuk menunggu pengumuman kuliah,” kata Alief.
Berjalan sejak 4 hari yang lalu, Alief bersama temannya berjualan aneka kopi di jalan nangka Kelurahan Perbon dari jam 15.00 hingga jam 18.00. Sementara di malam hari dirinya berpindah di jalan gedongombo, Kecamatan Tuban.
Alief mengaku akan sangat sayang jika membiarkan waktu 3 bulan hanya untuk berdiam diri di rumah. Sehingga dirinya bersama temannya januar membuka usaha untuk mencari rezeki tambahan. Baginya, hal besar selalu diawali dari kecil. Begitu pula dalam berwirausaha.
“Untuk menunggu masuk kuliah, saya berusaha dengan menjual kopi ini, biar liburan saya jadi lebih produktif.” Tambahnya.
Berbagai jenis kopi dijual, mulai dari seperti coffe avocado, americano, coffee mocktail, dan beberapa menu kopi lainya. Harga jualnya mulai dari Rp8.000 hingga Rp12.000.
Tongkrongan kopi keliling, cukup digandrungi anak-anak muda di Tuban. Selain untuk menikmati kopi dan nongkrong bersama teman, mereka juga bisa menikmati suasana senja dan malam di alam terbuka. dzik/lim.
Sejak duduk dibangku kelas 1 sekolah menengah pertama, remaja berusia 18 tahun ini, memang sudah gentol menekuni dunia wirausaha. Mulai dari usaha kecil seperti berjualan makanan di sekolah. Bahkan saat masuk sekolah menengah atas dirinya beralih mencoba peluang berjualan kaos dengan memanfaatkan berbagai platform media sosial.
Tak cukup itu, disela-sela menunggu pengumuman kelulusan ujian perguruan tinggi pun, Alief bersama satu temannya Dayan Januar, 18 tahun, mengisi waktu luang dengan berjualan kopi keliling.
“Memang saya dari kecil berminat untuk berwirausaha, jadi kebetulan mumpung ada waktu luang untuk menunggu pengumuman kuliah,” kata Alief.
Berjalan sejak 4 hari yang lalu, Alief bersama temannya berjualan aneka kopi di jalan nangka Kelurahan Perbon dari jam 15.00 hingga jam 18.00. Sementara di malam hari dirinya berpindah di jalan gedongombo, Kecamatan Tuban.
Alief mengaku akan sangat sayang jika membiarkan waktu 3 bulan hanya untuk berdiam diri di rumah. Sehingga dirinya bersama temannya januar membuka usaha untuk mencari rezeki tambahan. Baginya, hal besar selalu diawali dari kecil. Begitu pula dalam berwirausaha.
“Untuk menunggu masuk kuliah, saya berusaha dengan menjual kopi ini, biar liburan saya jadi lebih produktif.” Tambahnya.
Berbagai jenis kopi dijual, mulai dari seperti coffe avocado, americano, coffee mocktail, dan beberapa menu kopi lainya. Harga jualnya mulai dari Rp8.000 hingga Rp12.000.
Tongkrongan kopi keliling, cukup digandrungi anak-anak muda di Tuban. Selain untuk menikmati kopi dan nongkrong bersama teman, mereka juga bisa menikmati suasana senja dan malam di alam terbuka. dzik/lim.
