BOJONEGORO - Desa Kauman, Kecamatan Bojonegoro Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sambut kedatangan Tim Juri Lomba Desa Digital Tingkat Nasional tahun 2025, yang digelar oleh Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) Republik Indonesia. Kamis (31/12/2025).
Kedatangan Tim Verifikasi dan Juri Lomba di Balai Desa Kauman disambut oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Pemkab Bojonegoro, Djoko Lukito, didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dan Kepala Desa Kauman.
Sementara juri yang datang antara lain Arif Purbantara dan Imam Budianto dari Badan Pengembangan dan Informasi Desa dan Daerah Tertinggal Kemendes PDT.
Dari data yang dihimpun, indikator penilaian dalam lomba tersebut terdiri dari lima aspek, yaitu Infrastruktur Digital Desa; Pemanfaatan Teknologi dalam Layanan Publik; Pemberdayaan Masyarakat melalui Teknologi; Kreativitas dan inovasi dalam penggunaan teknologi; dan Keberlanjutan dan Pengelolaan Teknologi.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Pemkab Bojonegoro, Djoko Lukito, mengawali sambutannya berharap Desa Kauman dapat meraih predikat terbaik dalam lomba tersebut.
Bahkan Djoko Lukito berkeyakinan Desa Kauman mampu meraih hasil yang terbaik, karena menurutnya setidaknya sejak tahun 2018 Desa Kauman telah menerapkan digitalisasi dalam pelayanan kepada masyarakat.
“Kita patut berbangga Desa Kauman bisa mewakili Kabupaten Bojonegoro dan Provinsi Jawa Timur, bahkan sudah masuk enam besar tingkat nasional. Itu adalah capaian yang luar biasa,” tutur Djoko Lukito.
Dengan Lomba Desa Digital ini Djoko Lukito berharap Desa Kauman bisa menjadi contoh dan pionir bagi desa-desa yang lain yang ada di Bojonegoro, karena dengan adanya desa digital ini di samping memberikan kemudahan dalam pelayanan dari pemerintah ke masyarakat, melalui digitalisasi juga akan terjadi keterbukaan dan memberikan kesempatan kepada masyarakat
“Sehingga pelayananpun akan semakin lebih cepat.” kata Djoko Lukito
Pada kesempatan tersebut Djoko Lukito juga memberikan masukan kepada Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) terkait belum adanya tanda tangan elektronik (TTE) di Pemerintah Desa, karena saat ini baru sebatas di Pemerintah Kecamatan.
“Harapan kami nanti TTE sampai ke tingkat desa, sehingga akan mempercepat pelayanan kepada masyarakat,”
Terkait dengan slogan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro saat ini yaitu Bahagia, Makmur, dan Membanggakan, Djoko Lukito berharap nantinya Desa Kauman mampu membanggakan Kabupaten Bojonegoro.
“Kalau Desa Kauman nanti mampu menjadi yang terbaik, itu pasti akan membanggakan bagi Bojonegoro. Dan nanti pasti akan ditiru oleh desa-desa yang lain.” kata Djoko Lukito.
Di akhir sambutannya Djoko Lukito berharap dengan adanya desa digital ini bisa memudahkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sekaligus bermanfaat dalam menjaga keamanan dan ketertiban, salah satunya melalui pemasangan CCTV di beberapa titik yang dianggap rawan.
“Pemkab Bojonegoro akan terus mendukung terkait keberadaan desa digital, dan desa-desa lainnya saya harapkan bisa menerapkan desa digital,” tutur Djoko Lukito.
Perwakilan tim juri dari Kemendes PDT, Arif Purbantara menyampaikan bahwa ada beberapa aspek yang dinilai dalam lomba ini namun yang utama adalah pemanfaatan teknologi dalam layanan publik.
Tim IT Desa Kauman ini membuat suatu aplikasi
“Jadi penilaian lomba ini salah satunya untuk memberikan apresiasi kepada desa-desa dalam memberikan pelayanan dasarnya secara digital. Itu yang kami kehendaki dari kementerian,” kata Arif Purbantara.,
Arif Purbantara mengungkapkan bahwa dalam penilaian lomba ini tim juri akan bertindak profesional dan objektif mungkin dalam memberikan penilaian. “Kami akan seobjektif mungkin dalam menilai,” kata Arif Purbantara.
Sekadar diketahui, Desa Kauman, Kecamatan Bojonegoro Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menjadi finalis atau masuk enam besar dalam Lomba Desa Digital Tingkat Nasional tahun 2025.
Adapun lima desa lainnya yang masuk finalis tersebut antara lain: Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat; Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karang Asem, Provinsi Bali; Desa Krandegan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah; Desa Muaro Singoan, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi; Desa Piasan, Kecamatan Siantan Utara, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau.
Lomba Desa Digital ini dilaksanakan untuk memberikan penghargaan dan apresiasi kepada desa-desa yang berhasil mengembangkan desa digital, dengan memanfaatkan teknologi digitalisasi.
Kegiatan ini diharapkan berdampak pada peningkatan partisipasi desa dalam mengembangkan desa digital di seluruh Indonesia, sekaligus menjadi instrumen untuk mengukur perkembangan desa-desa yang telah menerapkan digitalisasi, di mana muaranya adalah pelayanan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan penggunaan dana desa sesuai kebutuhan masyarakat. (*)