Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Rabu, 16 Juli 2025, 16:04 WIB
Last Updated 2025-07-16T09:04:06Z
NgawiPojok PituViewerViral

Petani Ngawi Kembangkan Fermentasi Urine Sapi Jadi Pupuk Organik Cair


NGAWI - Para petani di Desa Waruk Kalong, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, mulai beralih ke sistem pertanian ramah lingkungan yang berkelanjutan. Mereka kini memproduksi pupuk organik cair secara mandiri dengan bahan utama berupa empon-empon dan urine sapi yang difermentasi. Produk ini mereka sebut sebagai Ferinsa atau fermentasi urine sapi.

Dalam proses pembuatannya, para petani memanfaatkan bahan-bahan alami seperti kunyit, jahe, kencur, laos, tetes tebu, susu murni, terasi, serta urine sapi. Semua bahan tersebut dihaluskan, lalu dicampur dan difermentasi dalam satu wadah. Proses fermentasi dilakukan selama kurang lebih tiga minggu, sebelum pupuk cair ini siap digunakan untuk tanaman.

Petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) BPP Kwadungan, Toha Maksum, menjelaskan bahwa penggunaan Ferinsa dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia hingga 30 persen.

“Ferinsa disemprotkan pada tanaman secara berkala, setiap usia tanam 14 hari, 28 hari, 42 hari, dan seterusnya dua minggu sekali. Selain menekan penggunaan pupuk kimia, ini juga meningkatkan kesuburan tanah secara alami,” terang Toha.

Penggunaan pupuk organik ini juga menjadi bagian dari upaya menjaga keseimbangan lingkungan serta memperbaiki kualitas tanah yang selama ini terdampak akibat penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang.

Sementara itu, Kepala Desa Waruk Kalong, Djuwadi, menyampaikan bahwa sistem pertanian ramah lingkungan ini telah diterapkan sebagian besar petani di wilayahnya sejak beberapa tahun terakhir.

“Petani sudah merasakan dampak positifnya. Hasil panen meningkat, dan tanah menjadi lebih subur,” kata Djuwadi.

Diketahui, luas lahan pertanian di Desa Waruk Kalong mencapai sekitar 300 hektar. Secara bertahap, para petani mulai meninggalkan ketergantungan pada bahan kimia dan beralih ke sistem organik demi keberlanjutan pertanian di masa depan. Ito/lim.