BOJONEGORO - Kekeringan akibat musim kemarau semakin meluas di Kabupaten Bojonegoro. Hingga Rabu (10/9/2025), tercatat 12 desa yang tersebar di 9 kecamatan mengalami krisis air bersih. Untuk membantu warga terdampak, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro menyalurkan bantuan sebanyak 41 tangki air bersih.
Data yang dihimpun JTV, pendistribusian dilakukan ke sejumlah desa dan fasilitas umum. Di Kecamatan Kepohbaru, air bersih disalurkan ke SMAN 1 Kepohbaru sebanyak 9 rit, Desa Kepoh 2 rit, dan MTsN Kepohbaru 2 rit.
Kemudian di Kecamatan Sugihwaras ke Desa Siwalan 2 rit, Kecamatan Sumberrejo ke Desa Karangdinoyo 3 rit dan Desa Sumberharjo 2 rit, Kecamatan Temayang ke Desa Papringan 3 rit, serta Kecamatan Sekar ke Desa Bobol 1 rit.
Selain itu, distribusi juga dilakukan di Kecamatan Margomulyo tepatnya di Desa Meduri 3 rit, Kecamatan Dander di Desa Ngumpakdalem (Sekolah Rakyat) 9 rit, Kecamatan Sukosewu di Desa Sumberjokidul 4 rit, serta Kecamatan Tambakrejo di GOR Tambakrejo 1 rit.
Kalaksa BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksi, mengatakan bahwa pendistribusian air bersih ini merupakan bentuk respon cepat pemerintah daerah untuk membantu masyarakat yang terdampak kekeringan.
“Musim kemarau tahun ini cukup panjang sehingga banyak wilayah mengalami krisis air bersih. BPBD akan terus menyalurkan bantuan secara bertahap sesuai kebutuhan warga,” kata Heru.
“Kami juga mengimbau masyarakat agar menghemat penggunaan air bersih dan melaporkan jika wilayahnya mulai kesulitan air,” jelas Heru.
Dengan adanya distribusi ini, BPBD berharap kebutuhan dasar warga dapat terpenuhi, khususnya di wilayah yang paling terdampak kekeringan. (lim/rok)