Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Senin, 08 September 2025, 16:33 WIB
Last Updated 2025-09-08T09:34:05Z
BojonegoroViewerViral

Ratusan Warga Berebut Gunungan di Klenteng Bojonegoro


BOJONEGORO - Ratusan warga rela berdesak-desakan untuk memperebutkan gunungan sesaji berisi makanan di Halaman Klenteng Hok Swie Bio Bojonegoro, Senin (08/09/2025). Warga berkeyakinan bahwa makanan yang telah diberi ritual doa itu, adalah rezeki yang mendatangkan keberkahan dan juga kemakmuran.

Tradisi tahunan ini, merupakan bagian dari rangkaian ritual bo tho atau sembahyang rebutan yang digelar umat tri dharma di klenteng setempat. Ratusan warga, memadati lokasi klenteng untuk mengikuti prosesi rebutan gunungan yang menjadi puncak acara tahunan ini. 

Pantauan JTV di lokasi, sebelum dilaksanakan berebut gunungan, terlebih dahulu dilangsungkan prosesi ritual diawali dengan sembahyang dan doa bersama yang diikuti oleh para pengurus dan jamaah umat tri dharma. 

Ritual ini dipimpin langsung Ketua Klenteng Hok Swie Bio Bojonegoro, Liem Hwat Hok dan Ketua Bidang Peribadatan Kho Tjiang San. Saat rangkaian ibadah selesai dan terdengar panitia menabuh gong, pertanda ritual sembahyang dan doa selesai. 

Mendadak, ratusan warga yang telah menunggu lama di luar pagar, langsung berlarian untuk menyerbu gunungan sesaji yang telah disediakan. 

Seakan khawatir tidak kebagian, warga pun saling berdesakan untuk memperebutkan aneka sesaji dan makanan yang dipercaya membawa keberkahan serta kemakmuran, di puluhan gunungan yang sudah tersedia. 

Prosesi ini tak hanya diikuti orang dewasa, melainkan juga anak-anak yang turut merangsek diantara warga lainnya. Meski harus berebutan. 

Ketua Bidang Peribadatan Klenteng Hok Swie Bio Kho Tjiang San menjelaskan, tradisi ini digelar sebagai bentuk rasa syukur sekaligus penghormatan kepada arwah para leluhur. 

“Tradisi tahunan ini, merupakan bagian dari rangkaian Ritual Bo Tho atau sembahyang rebutan,” jelasnya.

Gunungan yang tidak hanya terbuat dari aneka hasil bumi, seperti buah-buahan, sayuran, dan kue tradisional. Melainkan terdapat angpau, yang didalamnya berisikan selembar hadiah bertuliskan seperti mesin cuci, kulkas dan hadiah lainya untuk kemudian bisa di tukarkan ke panitia. 

Sejumlah warga mengaku senang mengikuti ritual ini. Aneka makanan yang mereka dapatkan seperti nasi dan lauk pauk serta jajanan siap saji, akan mereka santap bersama teman atau kerabat yang lain.

“Setiap tahun ikut mas. Seru. Dapat makanan banyak, untuk dimakan di rumah,” terang Suprapto, salah satu peserta. (edo/rok)