Iklan Beranda

Redaksi JTV
Rabu, 10 September 2025, 06:00 WIB
Last Updated 2025-09-10T00:44:18Z
BojonegoroKekeringanViewerViral

Warga Perbukitan Bojonegoro Mulai Alami Krisis Air Bersih

 
Warga membawa galon kosong menuju truk droping air bersih BPBD Bojonegoro, Selasa (09/09/2025).
BOJONEGORO - Memasuki musim kemarau, warga di sejumlah wilayah Kabupaten Bojonegoro kembali mengalami krisis air bersih. Salah satunya warga di kawasan perbukitan Dusun Meduri, Desa Meduri, Kecamatan Margomulyo, yang terpaksa menghadapi kesulitan untuk mendapatkan air sehari-hari.

Sebanyak 30 rumah tangga di RT 01 RW 08 setempat, harus menempuh jarak hingga lima kilometer menuju sungai terdekat yang masih memiliki sumber air. Mereka menggunakan sepeda motor dan membawa jerigen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Sudah beberapa minggu sumur-sumur nggak keluar air pak. Jadi harus cari air di luar kampong,” ungkap Suyatun, warga setempat kepada JTV, (09/09/2025).

Sementara itu, hingga saat ini, BPBD Bojonegoro telah menerima laporan kekeringan dari delapan Kecamatan di sepuluh titik. Di antaranya Kecamatan Kepohbaru, Sugihwaras, Sumberejo, Temayang, Sekar, Margomulyo, Dander, dan Sukosewu.

Daerah terdampak meliputi SMA Negeri 1 Kepohbaru, Dusun Kepoh, Mts Negeri Kepohbaru, Desa Siwalan, Desa Karangdinoyo, Desa Papringan, Desa Bobol, Desa Meduri, Sekolah Rakyat Desa Ngumpakdalem, dan Desa Sumberjo Kidul.

“Sampai saat ini, kami telah mendistribusikan sedikitnya 120 ribu liter air bersih di 10 titik yang tersebar di 8 kecamatan. Warga yang kesulitan air bisa mengajukan permintaan droping ke pemerintah desa,” jelas Kepala Pelaksana Bpbd Bojonegoro, Heru Wicaksi.

BPBD Bojonegoro telah menyiapkan dropping air bersih untuk warga yang terdampak kekeringan dan mengimbau pemerintah desa segera melaporkan jika warganya mengalami krisis air. (lim/rok)