 |
| Pembibitan jamur tiram di esa Ngino, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Foto: Mahez/Diaz. |
TUBAN - Dengan memanfaatkan rumah kosong tak berpenghuni, Agib Budiono, warga Desa Ngino, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, sukses budidaya jamur dengan omset puluhan juta per bulan. Ruangan yang lembab dan tidak terpapar sinar matahari secara langsung, membuat jamur tiram tumbuh subur dan segar.
Tak hanya sebagai lahan budidaya jamur, rumah tua milik pria 40 tahun tersebut juga dimanfaatkan sebagai tempat pembuatan bibit jamur. Saat ada pesanan bibit jamur, Agib dibantu dua orang karyawan mulai membuat baglog atau bibit jamur.
Agib menyebut usaha yang sudah dilakoninya sejak tahun 2015 ini sudah banyak membantu perekonomian keluarga. Dirinya bersyukur bisa bekerja mandiri tanpa harus bekerja untuk orang lain.
“Alhamdulillah pelan-pelan tapi bisa terus berkembang mas,” ungkapnya kepada JTV, Senin (13/10/2025).
Dalam prosesnya, Agib mencampur serbuk gergaji dengan bekatul atau ampas penggilingan gabah. Kemudian serbuk ini diberikan taburan dolomit atau kapur bangunan. Untuk meratakan adonan Agib menaruh adonan di lantai dan disiram dengan air.
Setelah berbagai bahan tercampur rata selanjutnya adonan dikemas menggunakan plastik. Selanjutnya baglog atau bibit jamur tiram siap dikirim ke petani jamur.
Agib mengaku, dalam satu bulan ia bisa memproduksi 10.000 hingga 15.000 baglog. Untuk satu buah baglog atau bibit jamur agib membandrol harga Rp600.
“Lalu untuk jamur tiram saya bisa memanen 20 hingga 30 kilogram per harinya,” jelasnya.
Jamur-jamur tersebut, menurut Agib disetorkan ke beberapa pasar di wilayah Kabupaten Tuban dengan harga Rp17.000 per kilogramnya.
Ketekunan dan kemandirian agib budiono dalam mengembangkan jamur tiram, membuktikan bahwa usaha yang digarap dengan serius dan inovatif, dapat memberikan hasil maksimal serta menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lainnya. (mah/dia)
