Gempur Rokil

Gempur Rokil
Redaksi JTV
Sabtu, 18 Oktober 2025, 14:06 WIB
Last Updated 2025-10-18T07:43:10Z
TubanViewerViralWisata | Kuliner

Godeh Pero, Kuliner Tradisional Legendaris di Tuban yang Laris Setiap Pagi

 
Godeh Pero, Kuliner Sarapan Tradisional Legendaris di Tuban yang Laris Setiap Pagi. Foto: Mahez/Diaz.

TUBAN – Sarapan kuliner tradisional masih menjadi pilihan banyak orang di Kabupaten Tuban. Salah satunya yang menjadi buruan adalah kuliner sego lodeh tempe loro (nasi lodeh dua tempe) atau biasa disebut godeh pero di warung milik Kuntini di Desa Jaten Cilik, Kecamatan Rengel. 

Berdiri sejak 18 tahun silam. Setiap pagi warung sederhana ini selalu ramai didatangi pembeli dari berbagai daerah. Mereka datang untuk mencicipi kenikmatan kuliner tradisional tersebut.

Tak hanya godeh pero, disini pembeli juga bisa memilih tambahan menu lain seperti ikan pindang atau telur dadar. 

Kuntini mengatakan, pada hari biasa, penjualan bisa mencapai 90 porsi. Sedangkan saat akhir pekan atau hari libur bisa menembus hingga 200 porsi hanya dalam waktu dua jam saja.

“Warung ini buka sejak 18 tahun lalu. Godeh pero ini resep tradisional turun-temurun, khas Tuban,” jelasnya kepada JTV, Sabtu (18/10/2025).

Tak hanya warga sekitar, penikmat godeh pero datang dari berbagai daerah seperti Tuban hingga Bojonegoro. Mereka mengaku ketagihan dengan cita rasa masakan rumahan yang sejuk dan harga terjangkau.

Godeh pero ini kuliner legendaris. Saya kalau pengen sarapan di luar ya kebanyakan datang kesini mas. Karena memang rasanya masih tradisional dan suasanya sejuk, serta harganya terjangkau,” ungkap Sasa, salah satu pembeli.

Rasanya yang gurih, pedas, dan kuah lodehnya yang kaya rempah membuat pelanggan terus datang kembali setiap pagi. Tak heran jika godeh pero milik ibu Kuntini dianggap sebagai salah satu kuliner pagi paling legendaris di tuban.

Dari konsistensi selama 18 tahun berjualan. Ibu kuntini membuktikan bahwa cita rasa tradisional masih memiliki tempat di hati masyarakat. Godeh pero tak hanya menjadi makanan pagi, namun juga simbol kesetiaan pelanggan terhadap kuliner lokal Tuban. (mah/dia/rok)