![]() |
Prosesi pengambilan api abadi di objek wisata khayangan api Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Minggu (19/10/2025). Foto: Arangga/Trioga. |
BOJONEGORO - Puncak peringatan Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro ke-348 tahun 2025, diawali dengan prosesi pengambilan api abadi di objek wisata khayangan api Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Minggu (19/10/2025). Melalui prosesi ini, masyarakat diharapkan dapat memaknai semangat api abadi sebagai lambang keabadian semangat pembangunan Bojonegoro.
Pantauan JTV di lokasi, prosesi pengambilan api abadi di khayangan api, dipimpin langsung oleh juru kunci khayangan api. Acara tersebut dihadiri camat ngasem iwan sopian, didampingi seluruh kepala desa se-Kecamatan Ngasem, serta dimeriahkan oleh penari atau waranggono.
Prosesi diawali dengan memutari sumber api sebanyak tiga kali, diiringi tarian waranggono dan tabur bunga. Ritual ini merupakan ritual tolak balak, sebagai permohonan agar Kabupaten Bojonegoro senantiasa dijauhkan dari segala bahaya dan diberikan keberkahan.
Setelah itu, juru kunci mengambil api abadi untuk diserahkan kepada Kepala Desa Sendangharjo Yuska Riyanto. Api selanjutnya diserahkan Kepada Camat Ngasem Iwan Sopian, dan diteruskan kepada petugas pembawa obor untuk dibawa menuju Bakorwil II. Api akan disemahyamkan sementara sebelum dibawa ke pendopo Pemkab Bojonegoro malam harinya.
Menurut Camat Ngasem Iwan Sopian, rangkaian peringatan hari jadi ke-348 sudah dimulai sejak 18 Oktober 2025 dengan gelar reog dan parade kuda kepang oleh berbagai paguyuban di Bojonegoro.
“Ritual ini merupakan ritual tolak balak, sebagai permohonan agar Kabupaten Bojonegoro senantiasa dijauhkan dari segala bahaya dan diberikan keberkahan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sendangharjo Yuska Riyanto mengungkapkan, api abadi khayangan api memiliki makna filosofis yang dalam.
“Api yang tak pernah padam melambangkan semangat masyarakat Bojonegoro yang terus menyala dan tak mudah padam dalam kondisi apapun,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro Welly Fitrama menjelaskan, sebelum prosesi api abadi, pihaknya telah menggelar kegiatan edukamp pada 18 Oktober 2025 siang. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan anak muda untuk mengenal kearifan lokal dan budaya jawa.
“Diantaranya melalui edukasi reog, jaranan, dan pengenalan alat musik tradisional. Malam ini, semua desa di Bojonegoro diharapkan menggelar doa bersama untuk keselamatan dan kemajuan Bojonegoro,” harapnya. (ar/tri/rok)