BOJONEGORO - Berada di salahsatu puncak perbukitan kendeng, wilayah dusun ngronan, desa bobol, kecamatan sekar. Goa lowo memang masih belum banyak dikenal orang. Namun demikian, goa ini menyimpan keindahan berupa bentangan alam di sekitarnya, berikut stalaktit dan stalagmit berusia jutaan tahun, selain itu, lorong-lorong goa juga dihuni berjuta-juta kelelawar yang tinggal didalamnya.
Lokasinya yang berada di puncak bukit dan jauh dari pemukiman inilah. Yang membuat goa ini tidak dikenal oleh masyarakat, sebab jika ingin berkunjung ke goa lowo, pengunjung harus menempuh medan yang sedikit berat.
Berjarak 5 km dari kantor desa bobol, kecamatan sekar. Pengunjung harus naik motor menyusuri jalan setapak dengan medan terjal yang cukup menantang.
Perjalanan berat ini, akan segera sirna saat sudah sampai di lokasi goa. Pengunjung akan disuguhi bentangan alam sekitar goa yang masih rimbun nan alami. Apalagi, posisi mulut goa berada tepat di puncak bukit dengan ketinggian kurang lebih 200 meter diatas permukaan laut.
Goa lowo memiliki lebar sekitar 100 meter dengan panjang kedalam diperkirakan mencapai lebih dari satu kilometer. Selain disuguhi keindahan bebatuan khas alam berupa batu onix dan tetesan air dari dinding goa, yang membentuk stalaktit dan stalagmit. Di beberapa sudut lorong goa, juga menjadi habitat jutaan kelelawar yang sudah menghuni kawasan setempat, sejak berabad-abad lalu.
Kepala desa bobol, saemo menjelaskan bahwa goa lowo ini, diketahui sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Menurutnya, goa ini dinamakan goa lowo karena di langit-langit goa terdapat berjuta kelelawar yang bergelantungan menghiasi dinding dan mulut goa.
Keberadaan kelelawar ini, cukup membantu pertanian warga sekitar. Sebab, kotoran yang menutumpuk di lantai goa, selama ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang murah dan menyuburkan tanaman.
Pemerintah desa setempat, berharap potensi goa lowo ini, nantinya dapat dikembangkan menjadi salah satu objek wisata alam yang menarik sehingga banyak dikunjungi wisatawan sekaligus meningkatkan perekonomian warga, yang rata-rata hanya bergantung pada sektor pertanian.
Lokasinya yang berada di puncak bukit dan jauh dari pemukiman inilah. Yang membuat goa ini tidak dikenal oleh masyarakat, sebab jika ingin berkunjung ke goa lowo, pengunjung harus menempuh medan yang sedikit berat.
Berjarak 5 km dari kantor desa bobol, kecamatan sekar. Pengunjung harus naik motor menyusuri jalan setapak dengan medan terjal yang cukup menantang.
Perjalanan berat ini, akan segera sirna saat sudah sampai di lokasi goa. Pengunjung akan disuguhi bentangan alam sekitar goa yang masih rimbun nan alami. Apalagi, posisi mulut goa berada tepat di puncak bukit dengan ketinggian kurang lebih 200 meter diatas permukaan laut.
Goa lowo memiliki lebar sekitar 100 meter dengan panjang kedalam diperkirakan mencapai lebih dari satu kilometer. Selain disuguhi keindahan bebatuan khas alam berupa batu onix dan tetesan air dari dinding goa, yang membentuk stalaktit dan stalagmit. Di beberapa sudut lorong goa, juga menjadi habitat jutaan kelelawar yang sudah menghuni kawasan setempat, sejak berabad-abad lalu.
Kepala desa bobol, saemo menjelaskan bahwa goa lowo ini, diketahui sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Menurutnya, goa ini dinamakan goa lowo karena di langit-langit goa terdapat berjuta kelelawar yang bergelantungan menghiasi dinding dan mulut goa.
Keberadaan kelelawar ini, cukup membantu pertanian warga sekitar. Sebab, kotoran yang menutumpuk di lantai goa, selama ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang murah dan menyuburkan tanaman.
Pemerintah desa setempat, berharap potensi goa lowo ini, nantinya dapat dikembangkan menjadi salah satu objek wisata alam yang menarik sehingga banyak dikunjungi wisatawan sekaligus meningkatkan perekonomian warga, yang rata-rata hanya bergantung pada sektor pertanian.
