NGAWI - Meski sebelumnya sempat mengalami penurunan karena alih fungsi, luas tahun 2021 ini lahan pertanian di kabupaten ngawi kembali bertambah. Pada tahun sebelumnya untuk luas lahan pertanian yang ditanami padi sekitar 50.197 hektar, saat ini menjadi 50.715 hektar.
Kasi produksi tanaman pangan dinas pertanian ngawi, hasan zunairi menjelaskan, berdasar data dari bpn dan kementerian pertanian serta bps menyebutkan terjadi peningkatan lahan pertanian seluas 518 hektar. Peningkatan luas lahan pertanian ini untuk lahan pertanian tanaman padi.
Menurutnya, faktor yang membuat lahan pertanian di ngawi bertambah yakni memang sebagian besar masyarakat ngawi petani maka banyak yang mulai memanfaatkan lahan kering, atau lahan yang tidak dipakai untuk dijadikan sawah. Selain itu faktor pendukung lain yakni adanya pasokan atau sumber air yang bisa dimanfaatkan di lahan tersebut yang mendukung untuk pertanian.
Seperti diketahui, sektor pertanian menjadi andalan kabupaten ngawi. Tingkat produktivitas hasil pertanian padi dalam setahun mencapai 777.190 ton gabah kering giling. Sehingga membuat ngawi menjadi no 2 sebagai lumbung pangan jawa timur dan no 6 secara nasional dalam produktivitas hasil pertanian.
Kasi produksi tanaman pangan dinas pertanian ngawi, hasan zunairi menjelaskan, berdasar data dari bpn dan kementerian pertanian serta bps menyebutkan terjadi peningkatan lahan pertanian seluas 518 hektar. Peningkatan luas lahan pertanian ini untuk lahan pertanian tanaman padi.
Menurutnya, faktor yang membuat lahan pertanian di ngawi bertambah yakni memang sebagian besar masyarakat ngawi petani maka banyak yang mulai memanfaatkan lahan kering, atau lahan yang tidak dipakai untuk dijadikan sawah. Selain itu faktor pendukung lain yakni adanya pasokan atau sumber air yang bisa dimanfaatkan di lahan tersebut yang mendukung untuk pertanian.
Seperti diketahui, sektor pertanian menjadi andalan kabupaten ngawi. Tingkat produktivitas hasil pertanian padi dalam setahun mencapai 777.190 ton gabah kering giling. Sehingga membuat ngawi menjadi no 2 sebagai lumbung pangan jawa timur dan no 6 secara nasional dalam produktivitas hasil pertanian.
