Iklan Beranda

jtvbojonegoro
Sabtu, 05 Juni 2021, 09:01 WIB
Last Updated 2021-06-05T02:01:54Z
BojonegoroKabar ApikViewerViral

Pendataan Keluarga Sebagai Basis Perencanaan Kebijakan Pembangunan Keluarga


KABAR APIK - Anggota Komisi IX DPR RI, H. Abidin Fikri, S.H.,M.H bersama BKKBN Jawa Timur menyelenggarakan sosialisasi Penguatan Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana di Desa Kebonagung, Padangan, Jum’at (4/6/2021). Ketua Komisi A, DPRD Kab. Bojonegoro, Lasmiran mengatakan “kegiatan sosialisasi ini merupakan agenda tahunan bersama Bapak Abidin Fikri sebagai anggota Komisi IX DPR RI bersama dengan BKKBN. Di tahun 2021 ini kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan terkait dengan penguatan pendataan keluarga dan kelompok sasaran bangga kencana,” jelas Lasmiran 

Dalam paparan materinya, Sukamto, S.E.,M.Si mengatakan bahwa pendataan keluarga merupakan kegiatan pengumpulan data primer tentang data kependudukan, keluarga berencana, pembangunan keluarga dan data anggota keluarga stunting secara serentak tiap lima tahun sekali melalui kunjungan dari rumah ke rumah. Lebih lanjut ia menjelaskan “dari hasil pendataan yang dilakukan inilah nantinya akan menjadi basis data sebagai dasar bagi pemerintah dalam pelaksanaan kebijakan peningkatan dan pemerataan pembangunan serta kesejahteraan keluarga,” tegasnya. 

Kabid pengendalian penduduk dan bina lini lapangan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Kabupaten Bojonegoro, Nur Lina S.H. , M.si. dalam paparannya di hadapan ratusan peserta menjelaskan mengenai masalah stunting. Menurutnya, “Stunting adalah kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Karena mengalami kekurangan gizi menahun, bayi stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurnya. Tapi ingat, stunting itu pasti bertubuh pendek, sementara yang bertubuh pendek belum tentu stunting,” jelas Nur Lina.

Sementara itu, H. Abidin Fikri berharap agar kegiatan sosialisasi BKKBN di masyarakat Bojonegoro agar dapat dioptimalkan sehingga masyarakat memahami bagaimana membangun keluarga yang berkualitas, mencegah pernikahan dini dan kehamilan di usia dini serta fokus pada pencegahan status gizi buruk, yaitu stunting. “Kami berharap agar kita semua memperhatikan pencegahan stunting dengan memberikan nutrisi yang baik pada seribu hari pertama sejak usia kehamilan ibu, karena hal itu adalah titik krusial perkembangan kecerdasan dan tumbuh kembang anak. Anak-anak yang cerdas tentu akan menjadi generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan cita-cita keluarga, bangsa dan negara,” ungkap Ketua Kelompok Komisi IX Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu.