Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Jumat, 22 Oktober 2021, 14:09 WIB
Last Updated 2021-10-22T08:13:10Z
TubanViewerViral

Musim Kemarau Jadi Berkah Bagi Para Penjual Air Tangki



TUBAN - Musim kemarau yang sudah terjadi dua bulan terakhir membuat permintaan air bersih terus meningkat menyusul meluasnya daerah yang mengalami kekeringan. Sebagian besar, permintaan air datang dari warga yang tinggal di kawasan perbukitan kapur seperti kecamatan grabagan, semanding, dan parengan.

Banyaknya warga yang memilih membeli air bersih karena kekeringan, membuat omzet para pedagang air bersih naik hingga tiga kali lipat. Dalam sehari mereka harus mengantar delapan sampai sepuluh kali tangki air kepada pelanggan. Padahal, pada hari biasa, permintaan air maksimal hanya 3 tangki, bahkan kadang tidak ada pesanan sama sekali.

Kondisi seperti ini terjadi sejak bulan agustus lalu. Datangnya musim kemarau membuat sumur-sumur milik warga perbukitan kapur mengering. Kondisi tersebut salah satunya seperti dirasakan oleh kasal, warga dusun bogor, desa bektiharjo, kecamatan semanding, tuban.

Jika tidak ada bantuan air bersih dari pemerintah. Ia harus membeli air bersih, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, memasak, mencuci dan minum ternak.

Sementara itu, truk tangki ini mengambil air dari terminal pengisian air bersih di sumber telaga desa bektiharjo, kecamatan semanding, kabupaten tuban. Untuk pengisian air truk tangki berkapasitas lima ribu liter ini, penjual membayar 10 ribu rupiah per tangki. Air bersih, yang diambil dari dalam sumber telaga ini, kemudian diantar dan dijual kepada warga dikisaran harga 80 ribu hingga 100 ribu rupiah. Tergantung jauh dekatnya lokasi.

Sekedar diketahui, krisis air bersih melanda sepuluh desa di tiga wilayah kecamatan di kabupaten tuban. Akibatnya, warga hanya mampu bergantung pada bantuan atau membeli air bersih.