Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Jumat, 25 Februari 2022, 15:07 WIB
Last Updated 2022-02-25T08:07:13Z
Pojok PituViewerViral

Kurangi Biaya Produksi, Petani Ngawi Gunakan Pupuk Organik Cair


NGAWI - Puluhan petani di dusun sambirejo desa gelung kecamatan paron, kabupaten ngawi, saat ini memasuki panen raya padi. Hasil panen kali ini sangat melimpah, karena mereka menggunakan pupuk organik cair berteknologi nano.

Seperti yang dirasakan suyoto, petani di desa gelung ini, dalam setengah hektar lahan padi, dirinya hanya menggunakan pupuk kimia sebanyak 125 kilogram. Padahal sebelum menggunakan pupuk cair organik, ia menggunakan pupuk kimia mencapai 4 kuintal, atau mengalami penurunan penggunaan pupuk kimia sebanyak 70 persen.

Dengan menggunakan 6 liter pupuk cair organik tersebut, mampu menekan biaya produksi, apalagi pupuk kimia non-subsidi, saat ini  harganya semakin mahal. Pupuk ini juga mampu menghasilkan gabah sebanyak 8 hingga 9 ton untuk setiap hektarnya.

Sementara, menurut cahya yudi, penemu pupuk organik cair berteknologi nano, panen kali ini membuat petani tenang walaupun pupuk non subsidi mahal. Karena penggunaan pupuk sangat irit, hanya membutuhkan 2 hingga 2,5 kwintal pupuk kimia setiap hektarnya, dan teknologi ini bisa membantu pengurangan pupuk sebanyak 70 persen, hanya memakai 16 liter pupuk organik cair.

Tidak hanya padi, pupuk organik cair seharga 45 ribu rupiah per liter tersebut, juga bisa digunakan untuk tanaman lainnya, seperti tanaman jagung, cabai, melon dan lain-lainnya.