Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Sabtu, 06 Agustus 2022, 14:58 WIB
Last Updated 2022-08-06T07:58:17Z
NgawiPojok PituViewerViral

BPBD Ngawi Pastikan Jumlah Desa Rawan Kekeringan Turun


NGAWI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi memperkirakan desa yang rawan kekeringan Tahun ini menurun. Hal ini seiring dengan sudah banyaknya program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas).

Berdasarkan pendataan BPBD Ngawi Tahun 2021 lalu ada 44 Desa yang tersebar di 10 Kecamatan yang terancam bencana kekeringan. 10 Kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Bringin, Karangjati, Kasreman, Padas, Ngawi, Pitu, Kedunggalar, Karanganyar, Widodaren dan Mantingan.

Jumlah desa yang terancam bencana kekeringan tersebut diperkirakan berkurang mengingat beberapa desa yang mendapatkan bantuan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas) terus meningkat.

Kepala Pelaksana BPBD Ngawi, Anang Heri Prabowo saat ditemui pada Sabtu (06/08/2022) menjelaskan, penurunan jumlah Desa yang rawan kekeringan ini sekitar 15 hingga 20 persen. Meski begitu pihaknya akan tetap melakukan pemantauan. Sebab pihaknya harus melakukan pemetaan sejauh mana efektivitas pamsimas dalam menghadapi bencana kekeringan.

“Untuk itu kami meminta Pemerintah Desa maupun relawan potensi SAR untuk melaporkan jika ada Desa yang terjadi kekeringan agar bisa ditindaklanjuti dengan bantuan droping air,” Terangnya.

Dalam menghadapi kekeringan, pihak BPBD juga menyiagakan dua armada tangki air, juga bekerja sama dengan pemilik truk tangki air lainnya untuk droping air. Termasuk alokasi anggaran Rp 70 juta untuk antisipasi penanganan bencana kekeringan. Meski begitu hingga saat ini belum ada desa yang meminta bantuan droping air bersih. (ito/rok)