Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Senin, 15 Agustus 2022, 15:10 WIB
Last Updated 2022-08-16T08:18:24Z
Potensi DaerahTubanViewerViralWisata | Kuliner

Dikemas Modern, Inovasi Legen Kemasan Hasilkan Pundi Rupiah


TUBAN - Minuman tradisional legen, dikenal tak tahan lama. Namun, berkat tangan kreatif Hadi Purwanto, Warga Desa Prunggahan Wetan, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Getah sadapan pohon siwalan itu mampu bertahan lama dalam kemasan higienis, tanpa menghapus rasa khasnya.

Untuk memproduksi legen kemasan dengan merek legennda ini, setiap pagi pria 47 tahun ini menghabiskan waktu di dapur rumahnya. Diketahui, legen merupakan minuman tradisional khas kabupaten tuban, yang berasal dari getah sadapan pohon siwalan.

Namun, legen asli sulit dibawa keluar kota, karena tidak dapat bertahan lama, bahkan kerap berubah rasa. Selain itu gas yang dihasilkan tak jarang menyebabkan botol meletus jika terkena guncangan.

Melalui sentuhan tangan kreatif Hadi, legen asli kini dapat bertahan lama dan tidak meletus selama perjalanan. Bahkan, proses pengawetan menggunakan metode pasteurisasi yang dilakukan tidak menghilangkan rasa khasnya. Pasteurisasi adalah proses pemanasan makanan atau minuman dengan tujuan membunuh organisme merugikan.

“Legen kemasan ini tetap manis dan segar, karena saya gunakan metode pasteurisasi,” ungkap Hadi.

Meski baru dimulai tahun 2020 lalu, usaha pengemasan legen ini telah banyak memiliki pelanggan. Tak hanya masyarakat umum, para pelaku usaha perhotelan dan restoran juga kerap memesan legen kemasan untuk para tamunya.

“Inovasi legen kemasan ini sudah satu tahun setengah. Inspirasinya karena menjawab masyarakat kalau mau membawa legen ke luar kota kan sulit gak bisa awet. Lalu saya diberi teknik mengawetkan legen yang saya coba berulang kali, kemudian berhasil,” Papar Hadi.

Dalam sehari, Hadi mampu memproduksi antara lima puluh hingga seratus botol. Harga yang ditawarkan bergantung kemasan, yaitu Rp.7.500 untuk botol 250 mililiter, Rp.10.000 untuk botol 500 mililiter, dan Rp.25.000 untuk botol satu liter.

Legen kemasan yang mampu bertahan hingga berminggu-minggu ini menjadi pilihan oleh-oleh masyarakat yang hendak ke luar kota. Selain aman dalam perjalanan, rasa khasnya masih tetap terjaga.

“Biasanya legen itu kan gak bisa tahan lama. Lah ini dikemas biar tahan lama. Rasanya seger. mau pesen untuk oleh-oleh pergi ke Surabaya,” terang Dion Fajar salah satu pembeli.

Legen kemasan memiliki prospek cerah. Namun, satu kendala yang dihadapi produsen adalah ketersediaan bahan baku legen asli berkualitas. Sebab, pasokan bahan baku legen dari petani sekitar mengalami pasang surut. (dzi/rok)