Iklan Beranda

jtvbojonegoro
Minggu, 14 Agustus 2022, 11:38 WIB
Last Updated 2022-08-14T06:48:04Z
Hukum | PeristiwaTubanViewerViral

Pagar Nusa Tuban Kukuhkan 1.548 Anggota Baru


TUBAN - Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Cabang Tuban mengukuhkan sebanyak 1.548 anggota baru. Kegiatan tersebut berlangsung di halaman masjid Hasyim Asyari, jalan Letda Sucipto, Minggu (14/8/2022). 

Pengukuhan santri baru yang dibalut Gebyar Puncak Muharam 1444 itu turut dihadiri oleh Ketua Pimpinan Wilayah Pagar Nusa Jawa Timur, Abdul Muid, Pembina PC Pagar Nusa Tuban, Fathul Huda, Ketua DPRD Tuban, Miyadi, Ketua PC NU Tuban, Mustain Syukur, Ketua IPSI Tuban, Faisol, Wakapolres Tuban, Kompol Palma Fitria Pahlevi, Pasi Intel Kodim 0811, Kapten Inf Istoha Ketua dan Anggota PAC Pagar Nusa se Kabupaten Tuban. 

Ketua PAC Pagar Nusa Tuban, Abdul Mujib mengatakan, dirinya berterima kasih atas kerja keras seluruh pengurus cabang se Kabupaten Tuban, Polres Tuban dan Polsek Jajaran serta Kodim Tuban yang telah mengawal jalannya kegiatan sehingga dalam kegiatan ini bisa berjalan tertib, aman dan lancar. 

"Terima kasih kepada semua yang hadir, khususnya Kiai Fathul Huda selaku Muasis Ponpes Bahrul Huda yang mau memfasilitasi tempat ini sebagai acara pengukuhan santri baru Pagar Nusa," terangnya. 

Dikukuhkannya santri baru Pagar Nusa Kabupaten Tuban ini bukanlah akhir dari sebuah perjalanan, melainkan awal dari semua untuk bergabung dan berjuang bersama Pagar Nusa dalam mengawal jalannya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sebagai pendekar Pagar Nusa, jangan asal menerima tantangan yang tidak bermutu dan meladeni permasalahan-permasalahan yang tidak penting. Untuk itu, perlu kiranya menguatkan mental dalam menjaga Ukhuwah Islamiyah. 

"Kita memang bukan siapa-siapa, tapi kita bangga menjadi bagian dari pengawal NKRI. Untuk itu, kita harus siapkan lahir batin ditambahi gemblengan dari para kiai," jelasnya. 

Dia juga berpesan, setelah acara ini diharapkan dapat tetap menjaga ketertiban dan tidak membuat sesuatu yang tidak menyenangkan.

"Sebaik-baiknya manusia adalah bisa memberi manfaat kepada sesama. Kalau kita belum bisa memberi manfaat, setidaknya tidak membuat resah orang lain," terangnya.