TUBAN - Sebuah perahu nelayan tradisional berjalan tanpa awak di perairan utara Laut Jawa wilayah Kabupaten Tuban, selasa (21/03/2023) pagi. Transportasi air ini melaju tanpa pengemudi dan berputar-putar tak jelas arah, sehingga mengejutkan para nelayan yang sedang mencari ikan.
Rekaman video perahu berjalan tanpa pengemudi tersebut, langsung viral di media sosial. Diketahui, perahu tersebut merupakan milik Wiji, nelayan asal Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Pria 57 tahun tersebut sempat dinyatakan hilang dan menjadi obyek pencarian tim sar gabungan BPBD bersama TNI-Polri. Setelah dua hari, pada Rabu (22/03/2023) korban berhasil ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Menurut Kalaksa BPBD Tuban, Sudarmaji, korban yang melaut sendirian diperkirakan terpeleset jatuh saat menebar jaring. Tubuhnya kemudian terseret perahu yang masih dalam kondisi mesin menyala. Perahu korban akhirnya berhenti setelah kehabisan bahan bakar.
“Pencarian sejauh 8 mil. Korban ditemukan disekitar kejadian dalam kondisi meninggal dunia. Informasinya korban menebar jaring dan terpleset dan korban terseret perahu yang masih berjalan,” terangnya kepada JTV.
Sudarmaji menambahkan, berdasarkan hasil identifikasi, tidak menemukan tanda bekas penganiayaan. Korban dipastikan tewas akibat tenggelam. Selanjutnya mayat korban diserahkan pihak keluarga untuk dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.
“Tidak ditemukan tanda penganiayaan. Karena pihak keluarga menerima kejadian ini, jenazah kemudian kita serahkan kepada pihak keluarga,” imbuhnya.
Kecelakaan laut semacam ini bukan kali pertama terjadi. Petugas menghimbau nelayan tradisional lebih berhati-hati dan tidak melaut sendirian. Jika terjadi sesuatu, maka ada yang dapat memberi pertolongan. (dzi/rok)
Rekaman video perahu berjalan tanpa pengemudi tersebut, langsung viral di media sosial. Diketahui, perahu tersebut merupakan milik Wiji, nelayan asal Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Pria 57 tahun tersebut sempat dinyatakan hilang dan menjadi obyek pencarian tim sar gabungan BPBD bersama TNI-Polri. Setelah dua hari, pada Rabu (22/03/2023) korban berhasil ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Menurut Kalaksa BPBD Tuban, Sudarmaji, korban yang melaut sendirian diperkirakan terpeleset jatuh saat menebar jaring. Tubuhnya kemudian terseret perahu yang masih dalam kondisi mesin menyala. Perahu korban akhirnya berhenti setelah kehabisan bahan bakar.
“Pencarian sejauh 8 mil. Korban ditemukan disekitar kejadian dalam kondisi meninggal dunia. Informasinya korban menebar jaring dan terpleset dan korban terseret perahu yang masih berjalan,” terangnya kepada JTV.
Sudarmaji menambahkan, berdasarkan hasil identifikasi, tidak menemukan tanda bekas penganiayaan. Korban dipastikan tewas akibat tenggelam. Selanjutnya mayat korban diserahkan pihak keluarga untuk dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.
“Tidak ditemukan tanda penganiayaan. Karena pihak keluarga menerima kejadian ini, jenazah kemudian kita serahkan kepada pihak keluarga,” imbuhnya.
Kecelakaan laut semacam ini bukan kali pertama terjadi. Petugas menghimbau nelayan tradisional lebih berhati-hati dan tidak melaut sendirian. Jika terjadi sesuatu, maka ada yang dapat memberi pertolongan. (dzi/rok)
