Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Selasa, 02 Mei 2023, 16:02 WIB
Last Updated 2023-05-02T09:02:57Z
Potensi DaerahTubanViewerViral

Cuaca Panas Ekstrem, Berkah Bagi Produsen Kerupuk di Tuban


TUBAN - Cuaca panas ekstrem yang melanda wilayah Indonesia sepekan terakhir, tak melulu berdampak negatif. Cuaca terik justru membuat produksi kerupuk yang dilakukan produsen kerupuk lembang, di Desa Panyuran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, berjalan maksimal.

Pantauan di lokasi selasa (02/05/2023), para pekerja terlihat sibuk menjemur bahan krupuk dibawah terik matahari. Sebelumnya, jika kondisi cuaca hujan, mereka harus mengeringkan bahan kerupuk menggunakan oven.

Rasiman, pemilik produsen kerupuk lembang ini mengaku, biasanya membutuhkan sebanyak 15 gas LPG 3 kilogram untuk mengeringkan kerupuk menggunakan oven setiap harinya. Namun, karena cuaca terik, kini ia cukup menjemurnya di bawah panas sinar matahari.

“Kalau cuaca panas seperti ini menguntungkan bagi kami. Biasanya kalau cuaca nggak menentu sehari bisa habis 15 LPG 3 kilogram,” jelasnya.

Lebih lanjut, pria 60 tahun tersebut mengungkapkan, selain irit biaya, proses penjemuran dengan memanfaatkan panas matahari terbilang cukup cepat, hanya membutuhkan waktu pengeringan selama satu hari. Sementara proses pengeringan menggunakan oven, produsen kerupuk ini membutuhkan waktu hingga 2 hari.

Dibantu 14 pekerja, Rasiman mampu memproduksi hingga 4 kuintal kerupuk lembang per hari. Kerupuk ini biasanya dijual di seluruh wilayah Kabupaten Tuban. Satu biji kerupuk dijual dengan harga Rp.170.

 “Sudah seminggu ini panasnya terik mas. Bahan kerupuk bisa langsung kering sehari. Biasanya butuh waktu dua hari. Itupun masih dibantu dengan oven,” imbuh Rasiman.
 
Kerupuk uyel atau sering dikenal kerupuk lembang dibuat dari bahan dasar tepung. Dalam proses pembuatanya, adonan tepung dicetak dan dimasukan tungku penguapan. Jika sudah matang, kerupuk kemudian dijemur hingga kering. Proses terakhir, kerupuk digoreng hingga mengembang. (dzi/rok)