NGAWI - Dua warga Kabupaten Ngawi diamankan petugas kepolisian dari Polda Metro Jaya. Kedua warga tersebut yakni berinisial LMP, warga Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan/Kabupaten Ngawi dan W, warga Desa Begal, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi.
Keduanya diamankan petugas pada 19 agustus 2023 kemarin. Dugaan kuat, kedua warga Ngawi tersebut diamankan Polda Metro Jaya terkait kepemilikan senjata api (senpi) ilegal.
Berdasar keterangan pihak keluarga terduga W, pada sabtu kemarin Tim Polda Metro Jaya mendatangi rumahnya sekitar pukul 12.00 WIB. Petugas kepolisian tersebut selanjutnya meminta W untuk menunjukkan tempat menyimpan senpi jenis airgun.
Lanjutnya, selain itu juga diamankan satu kotak amunisi 9 mm yang merupakan titipan dari terduga LMP. W, menurut keluarga bekerja sebagai salah satu mantri hutan Perhutani KPH Ngawi.
“Ayah itu kan kerjanya di perhutani, jadi senjata itu dibawa hanya untuk tugas jaga di hutan. Tapi nggak tahu kok malah diamankan polisi katanya dari Polda Metro Jaya,” ungkap IR, anak terduga pelaku.
Imbuhnya, pihak keluarga juga sudah tahu jika W memiliki airgun dan menurutnya setiap tahun juga dilakukan pembayaran pajak.
“Senjata itu bukan untuk main-main dan ayah selalu tertib secara administrasi,” tandasnya.
Penangkapan terduga pelaku ini juga dibenarkan pihak kepala desa setempat. Saat kejadian, ada dua kendaraan berisi delapan orang petugas kepolisian datang ke rumah W. Sehari-hari W dikenal baik dan tidak pernag berperilaku aneh.
“Yang bersangkutan ini kan kerja sebagai mantri hutan. Kemarin itu ada dua mobil datang ke rumahnya, yang bersangkutan langsung dibawa,” tegas Yusuf Setiyono, Kades Begal.
Berdasar informasi, diamankannya kedua warga Ngawi itu terkait dugaan kepemilikan senpi ilegal. Hal ini juga berdasarkan pengembangan dari kasus peredaran senpi ilegal di beberapa daerah. (ito/rok)
Keduanya diamankan petugas pada 19 agustus 2023 kemarin. Dugaan kuat, kedua warga Ngawi tersebut diamankan Polda Metro Jaya terkait kepemilikan senjata api (senpi) ilegal.
Berdasar keterangan pihak keluarga terduga W, pada sabtu kemarin Tim Polda Metro Jaya mendatangi rumahnya sekitar pukul 12.00 WIB. Petugas kepolisian tersebut selanjutnya meminta W untuk menunjukkan tempat menyimpan senpi jenis airgun.
Lanjutnya, selain itu juga diamankan satu kotak amunisi 9 mm yang merupakan titipan dari terduga LMP. W, menurut keluarga bekerja sebagai salah satu mantri hutan Perhutani KPH Ngawi.
“Ayah itu kan kerjanya di perhutani, jadi senjata itu dibawa hanya untuk tugas jaga di hutan. Tapi nggak tahu kok malah diamankan polisi katanya dari Polda Metro Jaya,” ungkap IR, anak terduga pelaku.
Imbuhnya, pihak keluarga juga sudah tahu jika W memiliki airgun dan menurutnya setiap tahun juga dilakukan pembayaran pajak.
“Senjata itu bukan untuk main-main dan ayah selalu tertib secara administrasi,” tandasnya.
Penangkapan terduga pelaku ini juga dibenarkan pihak kepala desa setempat. Saat kejadian, ada dua kendaraan berisi delapan orang petugas kepolisian datang ke rumah W. Sehari-hari W dikenal baik dan tidak pernag berperilaku aneh.
“Yang bersangkutan ini kan kerja sebagai mantri hutan. Kemarin itu ada dua mobil datang ke rumahnya, yang bersangkutan langsung dibawa,” tegas Yusuf Setiyono, Kades Begal.
Berdasar informasi, diamankannya kedua warga Ngawi itu terkait dugaan kepemilikan senpi ilegal. Hal ini juga berdasarkan pengembangan dari kasus peredaran senpi ilegal di beberapa daerah. (ito/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
