JOMBANG - Berland Efendi, membudidayakan kelinci jumbo jenis german giant di rumahnya yang ada di Desa Bareng, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang. Setiap hari, pria 40 tahun ini dengan telaten mewarat kelinci yang memiliki postur jumbo dan menggemaskan ini.
Saat ditemui JTV, Senin (11/09/2023) Berland Efendi mengaku mulai membudidayakan kelinci sejak beberapa tahun terakhir. Meskipun hanya memanfaatkan garasi rumah, hasil dari budidaya kelinci ini cukup menjanjikan.
“Jadi tiap hari harus jaga kebersihan kandang dan memberi makan kelinci ini. Makanannya daun kering atau konsentrad pabrikan. Satu bulan sekali diberikan vitamin,” ungkap pria 40 ini.
Berland mengaku awalnya hanya coba coba karena memang hobi dengan ternak kelinci. Dari jenis lokal kini sudah berkembang ke kelinci ras tertentu.
Selain hasil anakan kelinci, pria ini juga mendapatkan cuan dari kotoran dan air kencing kelinci yang rutin dipisahkan. Satu kelinci indukan ini bobotnya bisa mencapai 10 kilogram, dengan bulu lebat dan telinga panjang menjadi daya tarik tersendiri.
“Ini awalnya kan hanya hobi. Tapi kemudian terus berkembang hingga seperti sekarang ini. Untuk pemasaran, saya menjualnya kepada para penghobi kelinci melalui jejaring komunitas,” imbuh Berland.
Bahkan, rata-rata kelinci yang ia rawat saat ini, sudah dipesan oleh para pembeli. Untuk harga, anakan dari kelinci jenis ini satu ekornya dijual dengan harga 3 juta sampai 5 juta. Sedang untuk indukan bisa mencapai 8 juta hingga 12 juta perekornya.
“Harganya memang lumayan mahal karena ini ras kelinci german giant,” pungkasnya. (ful/rok)
Saat ditemui JTV, Senin (11/09/2023) Berland Efendi mengaku mulai membudidayakan kelinci sejak beberapa tahun terakhir. Meskipun hanya memanfaatkan garasi rumah, hasil dari budidaya kelinci ini cukup menjanjikan.
“Jadi tiap hari harus jaga kebersihan kandang dan memberi makan kelinci ini. Makanannya daun kering atau konsentrad pabrikan. Satu bulan sekali diberikan vitamin,” ungkap pria 40 ini.
Berland mengaku awalnya hanya coba coba karena memang hobi dengan ternak kelinci. Dari jenis lokal kini sudah berkembang ke kelinci ras tertentu.
Selain hasil anakan kelinci, pria ini juga mendapatkan cuan dari kotoran dan air kencing kelinci yang rutin dipisahkan. Satu kelinci indukan ini bobotnya bisa mencapai 10 kilogram, dengan bulu lebat dan telinga panjang menjadi daya tarik tersendiri.
“Ini awalnya kan hanya hobi. Tapi kemudian terus berkembang hingga seperti sekarang ini. Untuk pemasaran, saya menjualnya kepada para penghobi kelinci melalui jejaring komunitas,” imbuh Berland.
Bahkan, rata-rata kelinci yang ia rawat saat ini, sudah dipesan oleh para pembeli. Untuk harga, anakan dari kelinci jenis ini satu ekornya dijual dengan harga 3 juta sampai 5 juta. Sedang untuk indukan bisa mencapai 8 juta hingga 12 juta perekornya.
“Harganya memang lumayan mahal karena ini ras kelinci german giant,” pungkasnya. (ful/rok)
