Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Jumat, 08 September 2023, 16:15 WIB
Last Updated 2023-09-08T09:39:00Z
BojonegoroPotensi DaerahViewerViral

Harga Tembakau Naik 2 Kali Lipat, Petani di Bojonegoro Raup Untung Besar


BOJONEGORO - Musim kemarau panjang menjadi berkah tersendiri bagi para petani tembakau di Desa Ngarangan, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Para petani setempat, kini sedang menikmati tingginya harga tembakau yang mereka tanam pada musim ini.

Menurut para petani, tanaman tembakau yang tidak banyak membutuhkan air, pada musim kemarau ini tumbuh normal serta menghasilkan kualitas rajangan yang  cukup baik. Selain itu, terik matahari yang cukup, juga membuat proses pengeringan tembakau rajangan jenis virginia, menjadi lebih cepat dan makin berkualitas.

Hal ini berdampak pada harga jual tembakau yang cukup menguntungkan bagi para petani setempat.

“Hingga pemetikan ketiga, harga tembakau jenis virginia kering rajang, terus merangkak naik dari kisaran 48 ribu rupiah perkilogram, kini sudah menembus harga 50 ribu rupiah perkilogram,” ungkap Purwanto kepada JTV, Jumat 08/09/2023).

Harga ini, lanjut Purwanto bahkan jauh lebih tinggi dibanding musim lalu yang hanya mencapai kisaran 28 ribu hingga 30 ribu rupiah per kilogram.

Ia pun mengaku senang dan bersyukur atas tingginya harga tembakau musim ini. Pasalnya, harga jual tembakau yang tinggi tidak selalu dirasakan petani setiap tahunnya.

“Alhamdulillah karena harganya mahal, tahun ini untungnya besar. Nggak setiap tahun harga tembakau mahal seperti ini,” terang Purwanto.

Tingginya harga jual tembakau pada musim panen tahun ini dibernarkan oleh Kepala Bidang Tanaman Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Imam Nurhamid. Ia berharap, tingginya harga tembakau bisa menjadi berkah bagi para petani tembakau.

“Kemarin saya terjun ke beberapa Kecamatan. Memang harga tembakau di tingkat petani sampai laku 50 ribu per kilonya. Semoga ini menjadi berkah petani di musim kemarau,” tandas Nurhamid.

Lanjutnya, jumlah luasan lahan tembakau pada musim ini tercatat mengalami peningkatan. Dari tahun sebelumnya seluas 11.500 hektar, kini menjadi 11.898 hektar.

“Tak hanya harganya yang naik, luasan lahan yang ditanami tembakau di data kami juga meningkat hampir 400 hektar dibanding tahun sebelumnya,” tutup Nurhamid. (edo/rok)

Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News