Iklan Beranda

Redaksi JTV
Senin, 25 September 2023, 06:52 WIB
Last Updated 2023-09-24T23:52:30Z
GresikPojok PituViewerViral

Hasil Panen 21.403 Petani Indonesia Meningkat, Berkat Program Makmur Petrokimia Gresik

Dirut PG, Dwi Satriyo Annurogo (tiga dari kiri), Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara III, Mahmudi (dua dari kanan) bersama pejabat terkait saat Panen Tebu Program Makmur di Mojokerto.
GRESIK – Sebanyak 21.403 petani dari sejumlah daerah di Indonesia, berhasil meningkatkan produktivitas hasil panen melalui program makmur. Program yang direalisasikan oleh Petrokimia Gresik hingga akhir kuartal II 2023 ini, diinisiasi oleh Pupuk Indonesia bersama Menteri BUMN Erick Thohir.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo pada Peringatan Hari Tani Nasional, Minggu (24/09/2023) mengatakan, selama periode Januari - Agustus 2023, Petrokimia Gresik telah merealisasikan program inisiatif Kementerian BUMN Republik Indonesia ini di lahan seluas 102.589 Hektare (Ha), atau sudah 104 persen dari target yang diamanahkan di sepanjang tahun 2023, yaitu 99.000 Ha.

“Alhamdulillah, program Makmur yang merupakan ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir, mulai dari bantuan modal, pendampingan budidaya, asuransi pertanian hingga jaminan pemasaran mampu meningkatkan hasil panen berbagai komoditas pertanian yang pada akhirnya mendorong kesejahteraan atau kemakmuran bagi para petani di negeri ini,” kata Dwi Satriyo.

Program Makmur Petrokimia Gresik telah direalisasikan di beberapa provinsi, antara lain di Jawa Barat pada lahan seluas 8.534 Ha, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (14.043 Ha), kemudian di Provinsi Jawa Timur (63.917 Ha), Bali dan Nusa Tenggara (9.138 Ha), Sumatera (2.738 Ha), serta Kalimantan (4.219 Ha).

Adapun komoditas yang menjadi sasaran Petrokimia Gresik terbanyak adalah padi di lahan seluas 44.495 Ha, selanjutnya tebu (35.481 Ha), hortikultura (10.093 Ha), jagung (8.301 Ha), dan kelapa sawit (4.219 Ha).

“Kami berharap budidaya ini bisa diduplikasi oleh petani lain sehingga mampu berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar Dwi Satriyo.

Dalam program ini, Petrokimia Gresik berperan dalam memberikan jaminan penyediaan pupuk non-subsidi. Petrokimia Gresik juga melakukan kawalan budidaya, mulai dari pengujian tanah melalui layanan Mobil Uji Tanah, hingga penyediaan pestisida melalui anak perusahaan untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman.

Adapun pupuk non-subsidi Petrokimia Gresik yang digunakan dalam program Makmur diantaranya NPK Phonska Plus, ZA, Urea, ZK dan SP-36. Selain itu juga produk baru perusahaan yaitu ZA Plus, SP-26, Phosgreen dan Petroganik Premium. Melalui program Makmur ini juga menjadi media edukasi bagi perusahaan kepada petani agar tidak bergantung dengan pupuk bersubsidi yang saat ini alokasinya semakin terbatas.

“Penggunaan produk non-subsidi Petrokimia Gresik terbukti memberikan hasil siginifikan bagi peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani di Indonesia. Semoga semakin banyak petani yang tergabung dalam program Makmur ini maka semakin lebih banyak lagi petani yang terinspirasi,” tutupnya. (*/min)