NGAWI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi menerapkan status siaga darurat bencana kekeringan pada musim kemarau tahun 2023 ini. Hal ini dilakukan setelah Pemkab setempat menggelar rapat koordinasi dalam penanggulangan bencana kekeringan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi, M. Sodiq Triwidiyanto menjelaskan, status siaga ini setelah melihat kondisi lapangan saat ini jika permintaan akan kebutuhan air bersih dampak dari musim kemarau ini terus meningkat. Diakuinya, Pemkab Ngawi telah menyiapkan sejumlah penanganan terutama pendistribusian air bersih.
“Berdasarkan hasil pemetaan BPBD, saat ini ada 16 desa di 5 kecamatan yang mengalami krisis air bersih dan terus mendapat pasokan air. Dalam upaya penenuhan itu maka Pemkab melalui dan bekerjasama TNI, Polri, PMI serta relawan terus memberikan droping air bersih,” jelasnya kepada JTV, Senin (18/09/2023).
Diketahui musim kemarau saat ini dibarengi dengan fenomena el nino, sehingga berdampak pada kemarau yang lebih kering. Perlu adanya koordinasi mulai dari tingkat desa dan kecematan untuk melihat perkembangan daerah terutama dalam pasokan kebutuhan air bersih agar segera melaporkan pada BPBD Ngawi. (ito/rok)
Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi, M. Sodiq Triwidiyanto menjelaskan, status siaga ini setelah melihat kondisi lapangan saat ini jika permintaan akan kebutuhan air bersih dampak dari musim kemarau ini terus meningkat. Diakuinya, Pemkab Ngawi telah menyiapkan sejumlah penanganan terutama pendistribusian air bersih.
“Berdasarkan hasil pemetaan BPBD, saat ini ada 16 desa di 5 kecamatan yang mengalami krisis air bersih dan terus mendapat pasokan air. Dalam upaya penenuhan itu maka Pemkab melalui dan bekerjasama TNI, Polri, PMI serta relawan terus memberikan droping air bersih,” jelasnya kepada JTV, Senin (18/09/2023).
Diketahui musim kemarau saat ini dibarengi dengan fenomena el nino, sehingga berdampak pada kemarau yang lebih kering. Perlu adanya koordinasi mulai dari tingkat desa dan kecematan untuk melihat perkembangan daerah terutama dalam pasokan kebutuhan air bersih agar segera melaporkan pada BPBD Ngawi. (ito/rok)
