TUBAN - Kebakaran hebat melanda kawasan hutan milik Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Parengan di Desa Pakel, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Rabu (13/09/2023) siang. Petugas gabungan dari KPH, Polisi, TNI, warga, serta Satpol PP dan Damkar setempat langsung terjun ke lokasi untuk memadamkan api.
Namun, upaya pemadaman kebakaran hutan ini hanyalah simulasi yang digelar oleh Perum Perhutani KPH Tuban. Hal ini menindaklanjuti maraknya kasus kebakaran hutan selama musim kemarau tahun ini.
Dengan praktik langsung seperti ini diharapkan, petugas gabungan bisa melakukan upaya penanganan kebakaran hutan dengan baik. Sehingga kebakaran hutan bisa segera tertangani dan tidak meluas.
Adm Perhutani KPH Parengan Tuban, Irawan Darwanto mengatakan, praktik penanggulangan kebakaran hutan ini dilakukan agar masyarakat beserta petugas KPH dan pihak-pihak terkait bisa memahami bagaimana cara penanggulangan awal apabila terjadi kebakaran hutan.
“Dalam kegiatan ini, kami juga menggelar sosialisasi tentang bahaya membakar hutan kepada masyarakat di setempat. Hal ini dilakukan, agar warga sadar serta tidak melakukan pembakaran hutan sembarangan,” ungkapnya kepada JTV.
Lanjut Irawan, pada tahun 2023 ini, sedikitnya 100 hektar hutan di wilayah Perhutani setempat mengalami kebakaran hutan. (dzi/rok)
Namun, upaya pemadaman kebakaran hutan ini hanyalah simulasi yang digelar oleh Perum Perhutani KPH Tuban. Hal ini menindaklanjuti maraknya kasus kebakaran hutan selama musim kemarau tahun ini.
Dengan praktik langsung seperti ini diharapkan, petugas gabungan bisa melakukan upaya penanganan kebakaran hutan dengan baik. Sehingga kebakaran hutan bisa segera tertangani dan tidak meluas.
Adm Perhutani KPH Parengan Tuban, Irawan Darwanto mengatakan, praktik penanggulangan kebakaran hutan ini dilakukan agar masyarakat beserta petugas KPH dan pihak-pihak terkait bisa memahami bagaimana cara penanggulangan awal apabila terjadi kebakaran hutan.
“Dalam kegiatan ini, kami juga menggelar sosialisasi tentang bahaya membakar hutan kepada masyarakat di setempat. Hal ini dilakukan, agar warga sadar serta tidak melakukan pembakaran hutan sembarangan,” ungkapnya kepada JTV.
Lanjut Irawan, pada tahun 2023 ini, sedikitnya 100 hektar hutan di wilayah Perhutani setempat mengalami kebakaran hutan. (dzi/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
