Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Rabu, 13 September 2023, 16:01 WIB
Last Updated 2023-09-13T09:41:23Z
KomoditasNgawiPojok PituViewerViral

Tingginya Harga Gabah di Tingkat Petani Picu Mahalnya Harga Beras di Ngawi


NGAWI – Kabupaten Ngawi, dikenal sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional. Namun, hal tersebut ternyata sejalan dengan harga pangan di Kabupaten setempat.

Salah satunya harga beras di sejumlah pasar tradisional di Ngawi yang kini terus melambung tinggi. Bahkan saat ini, harga beras medium masih dikisaran Rp12.000 hingga Rp.13.500 perkilogram. Padahal normalnya dikisaran harga Rp10.000 per kilogram.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Ngawi mengklaim, penyebab tingginya harga beras ini karena sudah tingginya harga padi di tingkat petani. Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan DKPP Ngawi, Dwi Rahayu Puspitaningrum saat ditemui JTV, Rabu (13/09/2023).

“Kenaikan harga beras bukan karena petani gagal panen. Melainkan harga padi ditingkat petani sudah cukup tinggi yakni mencapai Rp7.200 hingga Rp7.400 per kilogram. Hal ini sangat berdampak pada harga beras dipasaran,” ungkap Dwi Rahayu.

Meski demikian, Dwi Rahayu mengaku stok beras di Ngawi masih sangat aman. Menurutnya, upaya untuk menekan tingginya harga beras, pihaknya menggelar bazar pangan murah, juga berkoordinasi dengan bulog untuk penyediaan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

“Upaya-upaya itu terus kita lakukan untuk menekan tingginya harga beras di pasaran,” tegasnya.

Diketahui, saat ini harga beras dipasaran cenderung masih cukup tinggi. Bahkan kenaikan harga beras juga terjadi pada beras SPHP Bulog dari sebelumnya Rp9.450 per kilogram saat ini menjadi Rp10.900 per kilogram. (ito/rok)

Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News