Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Senin, 27 November 2023, 16:09 WIB
Last Updated 2023-11-29T07:29:50Z
LamonganViewerViral

Kedelai Mahal, Pengusaha Tempe di Lamongan Terpaksa Rumahkan Pekerja


LAMONGAN - Harga kedelai impor di pasaran terus mengalami kenaikan. Jika sebelumnya hanya dijual Rp.9.000 per kilogram, kini terus naik hingga menembus harga Rp.13.500 per kilogramnya. Kondisi ini dikeluhkan oleh para pengusaha tempe di Kabupaten Lamongan.

Kondisi tersebut salah satunya seperti yang dikeluhkan para pengusaha di sentra industri tempe rumahan di Desa Kedungmegari, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan, Senin (27/11/2023).

Sejak kenaikan harga kedelai impor, mereka berusaha melakukan sejumlah cara. Seperti memperkecil ukuran hingga mengurangi komposisi kedelai.

Namun, usaha tersebut justru membuat mereka kalah saing dengan pabrik tempe berskala besar. Kondisi ini membuat mereka terpaksa merumahkan sejumlah pekerja.

“Sudah beberapa bulan ini pengusaha tempe di desa sini kesulitan mas. Harga kedelai terus naik sampai tembus Rp.13.500 per kilogram. Naiknya kedelai ini juga membuat biaya produksi naik. Tapi, hasil yang didapatkan justru terus mengalami penurunan,” ungkap Ahmad Kholqi, salah satu pengusaha tempe.

Sementara itu, Kepala Kedungmegari, Fathur Rohman mengatakan, akan terus melakukan upaya untuk memberikan subsidi kepada para pengusaha tempe rumahan di desanya. Pasalnya, sejak lima bulan terakhir harga kedelai terus melambung tinggi, sehingga membuat para pengusaha tempe di desanya nyaris gulung tikar.

“Banyak pengusaha tempe disini yang hampir gulung tikar. Kebanyakan sudah merumahkan pekerjanya, tapi masih tetap produksi. Ini sudah terjadi 5 bulan terakhir. Makanya saya upayakan untuk mencarikan subsidi,” jelasnya.

Atas kondisi ini, pemdes dan pengusaha tempe setempat berharap, pemerintah segera turun tangan mencarikan solusi. (fli/rok)

Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News