BOJONEGORO - Semangat menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri tidak hanya dirasakan oleh warga muslim. Namun juga warga non muslim yang mempunyai usaha pembuatan kue lebaran, seperti yang dirasakan Mak Gin, warga Jalan Ks Tubun, Kota Bojonegoro.
Meskipun tidak beragama Islam, perempuan yang sudah lanjut usia ini telah menjadikan kue lebaran sebagai produk unggulan dan dijamin kehalalannya. Usaha kue rumahan yang dibantu 2 orang pekerja ini sudah dilakukan lebih dari 10 tahun yang lalu.
Beberapa hari menjelang perayaan Idul Fitri, dia mengaku menerima ratusan toples kue kering. Ada beragam kue yang diproduksi. Seperti garut, mawar, kacang, nastar, sagu keju serta kastengel.
Kue-kue kering tersebut memang identik dengan hidangan khas lebaran. Harganya ramah di kantong, mulai dari 20 ribu hingga 65 ribu rupiah per toplesnya.
“Usaha kue lebaran ini sudah ada lebih dari 10 tahun. Meskipun saya non muslim, tapi saya jamin kehalalan kue yang saya produksi,” jelasnya kepada JTV, Jumat (05/04/2024).
Wirausaha milik warga non-muslim dalam menjual kue lebaran ini tidak hanya mencerminkan keberhasilan bisnis, tetapi juga nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan keragaman yang kental di tengah masyarakat Bojonegoro. (lim/rok)
