Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Senin, 01 April 2024, 15:47 WIB
Last Updated 2024-04-01T08:47:20Z
NgawiPojok PituViewerViral

Harga Gabah Turun Drastis, Petani di Ngawi Menjerit


NGAWI - Di tengah tingginya harga beras di pasaran, para petani di Kabupaten Ngawi malah menjerit karena harga gabah justru anjlok hingga mencapai Rp.5 ribu rupiah per kilogramnya. Dengan harga gabah tersebut, mereka mengaku merugi, karena biaya tanam, perawatan dan pupuk sangat mahal.

Kondisi tersebut salah satunya dirasakan petani di Desa Widodaren, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi. Petani di desa ini menjerit karena harga gabah saat panen justru anjlok, kini menurun menjadi Rp.5 ribu rupiah per kilogramnya, padahal harga gabah sebelumnya bisa mencapai Rp.6 ribu hingga Rp.7 ribu rupiah per kilogramnya.

Kasining salah satu petani mengaku, turunnya harga gabah akibat diguyur hujan saat memasuki musim panen. Anjloknya harga gabah ini membuat para petani merugi.

“Ya jelas rugi mas. Soalnya biaya tanam, beli bibit, perawatan dan pupuk juga sangat mahal,” tegasnya kepada JTV, Senin (01/04/2024).

Hal serupa juga dirasakan Mesranudin, petani lainnya. Menurutnya, harga gabah tidak sebanding dengan harga beras dipasaran saat ini. Apalagi harga beras di pasaran masih mahal masih dikisaran Rp.13 ribu hingga Rp.15 ribu rupiah per kilogramnya.

“Kalau petani itu pengennya harga gabah stabil di kisaran Rp.6 ribu per kilogram,” harapnya. (ito/rok)