NGAWI - Warga Desa Walikukun, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, digemparkan dengan penemuan jasad seorang pria tak dikenal di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa setempat, Rabu (24/04/2024) kemarin.
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh petugas kebersihan wesel, atau alat pemindah jalur kereta api. Petugas menemukan potongan jasad manusia tepat berada di tengah rel. Saat ditelusuri, beberapa potongan anggota tubuh lain juga ditemukan di sepanjang perlintasan kereta api setempat.
Penemuan jasad pria tanpa identitas ini langsung dilaporkan keamanan stasiun serta ke polsek setempat. Petugas stasiun walikukun menduga, korban tertabrak kereta api mutiara tujuan Bandung-Surabaya.
“Kemungkinan korban meninggal tertabrak kereta api Bandung-Surabaya pada pukul 04.30 pagi. Tapi jenazahnya baru ditemukan sekitar pukul 07.00 pagi,” ungkapnya kepada JTV.
Sementara itu, polisi yang tiba di lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Di sekitar lokasi, petugas hanya mendapati pakaian yang diduga dikenakan oleh korban, yakni celana jeans robek, serta jaket jenis hoodie abu-abu.
“Di sekitar lokasi tidak ditemukan identitas korban. Juga belum diketahui penyebab pasti korban bisa tertabrak kereta api,” jelas AKP Farid Suharta, Kapolsek Widodaren.
Oleh petugas, jasad korban dievakuasi dan dibawa ke kamar jenazah RSUD Soeroto Ngawi untuk dilakukan visum. Polisi mengimbau masyarakat yang kehilangan keluarga dengan ciri-ciri tersebut agar menghubungi Polsek Widodaren Ngawi. (ito/rok)
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh petugas kebersihan wesel, atau alat pemindah jalur kereta api. Petugas menemukan potongan jasad manusia tepat berada di tengah rel. Saat ditelusuri, beberapa potongan anggota tubuh lain juga ditemukan di sepanjang perlintasan kereta api setempat.
Penemuan jasad pria tanpa identitas ini langsung dilaporkan keamanan stasiun serta ke polsek setempat. Petugas stasiun walikukun menduga, korban tertabrak kereta api mutiara tujuan Bandung-Surabaya.
“Kemungkinan korban meninggal tertabrak kereta api Bandung-Surabaya pada pukul 04.30 pagi. Tapi jenazahnya baru ditemukan sekitar pukul 07.00 pagi,” ungkapnya kepada JTV.
Sementara itu, polisi yang tiba di lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Di sekitar lokasi, petugas hanya mendapati pakaian yang diduga dikenakan oleh korban, yakni celana jeans robek, serta jaket jenis hoodie abu-abu.
“Di sekitar lokasi tidak ditemukan identitas korban. Juga belum diketahui penyebab pasti korban bisa tertabrak kereta api,” jelas AKP Farid Suharta, Kapolsek Widodaren.
Oleh petugas, jasad korban dievakuasi dan dibawa ke kamar jenazah RSUD Soeroto Ngawi untuk dilakukan visum. Polisi mengimbau masyarakat yang kehilangan keluarga dengan ciri-ciri tersebut agar menghubungi Polsek Widodaren Ngawi. (ito/rok)
