Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Sabtu, 06 April 2024, 15:00 WIB
Last Updated 2024-04-06T08:00:48Z
Sketsa RamadhanTubanViewerViral

Sumur Srumbung, Sumber Mata Air Peninggalan Sunan Bonang di Tuban


TUBAN - Sunan Bonang dikenal sebagai penyebar agama islam yang berdakwah menggunakan perangkat seni. Selain itu, salah satu ulama wali songo ini juga dikenal mempunyai karomah dan kesaktian yang diberikan oleh Allah SWT. Salah satu buktinya adalah sumur srumbung, sumber air tawar yang ada di tepi laut Kabupaten Tuban.

Menurut cerita rakyat, Sunan Bonang wafat di Lasem dan santrinya yang ada di Madura berniat membawa jasadnya ke Madura. Namun, dalam perjalanan perahu yang ditumpangi berputar-putar di laut Tuban. Salah satu murid beliau kemudian bermimpi ditemui Sunan Bonang dan meminta agar dimakamkan di Tuban. Namun kain kafan beliau dibawa santrinya ke Madura.

Selain makam, Sunan Bonang juga memiliki bukti peninggalan sejarah semasa beliau berdakwah di Kabupaten Tuban. Salah satunya ialah sumur srumbung yang terletak di dekat pantai tuban, tepatnya di Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Tuban Kota.

Sekretaris Yayasan Mabarrot Sunan Bonang Tuban, Hidayaturrohman mengatakan, menurut cerita ada seorang pendeta Brahmana asal India yang hendak menemui Sunan Bonang. Pendeta tersebut bermaksud hendak mengadu ilmu dan kesaktiannya.

“Sesampainya di tuban, brahmana ini mengurungkan niatnya karena buku - bukunya hilang di telan ombak di tengah perjalanan. Singkat cerita, pendeta ini bertemu dengan sunan bonang yang memukul - memukulkan tongkatnya ke tanah beberapa kali,” jelasnya kepada JTV, Sabtu (06/04/2024).

Tak berselang lama, keluarlah air yang kian membesar dari lubang bekas pukulan Sunan Bonang. Buku - buku yang hilang ditelan ombak milik sang pendeta hindu ini pun juga turut keluar. Melihat kesaktian Sunan Bonang, sang pendeta ini masuk islam dan menjadi murid beliau.

“Sementara, lambat laun sumber air bekas pukulan sunan bonang tersebut kian membesar. Air tawar terus keluar dari tanah, hingga akhirnya berubah menjadi sebuah sumur,” imbuh Hidayaturrohman.


Lanjutnya, Sunan Bonang pun memerintahkan muridnya itu untuk membuat srumbung atau semacam pagar. Pagar itu dibuat, agar air tak meluap terus ke tanah sekaligus menjaga sumber air ini.

Meski terletak di dekat pantai, air yang keluar dari sumur srumbung ini tidak terasa asin. Bahkan, disaat kemarau panjang sekalipun, sumur dengan kedalaman 3 meter ini tetap mengeluarkan air tawar.

“Hingga sekarang, air yang memancar dari kesaktian Sunan Bonang ini dikenal dengan nama sumur srumbung. Air sumur ini dipercaya peziarah memberi berkah,” tandas Hidayaturrohman.


Selain sumur srumbung, pohon kalpataru yang ada di museum kambang putih tuban juga merupakan salah satu situs peninggalan Sunan Bonang. Sementara primbon bonang disimpan di museum negara Belanda. (dzi/rok)