Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Sabtu, 11 Mei 2024, 16:34 WIB
Last Updated 2024-05-11T09:34:31Z
NgawiPojok PituViewerViral

Masa Tanam, Petani di Ngawi Kesulitan Peroleh Pupuk Bersubsidi


NGAWI - Memasuki masa tanam padi, sejumlah petani di Kabupaten Ngawi mengaku harus mengeluarkan biaya lebih. Hal ini seiring dengan semakin berkurangnya jatah pupuk bersubsidi dari pemerintah.

Bahkan, tidak jarang juga terlambat distribusinya.agar tetap mendapat hasil maksimal petani harus membeli pupuk non subsidi.

Seperti untuk jenis pupuk urea, untuk yang bersubsidi sekitar Rp.140.000 sedangkan non subsidi bisa sampai Rp.250.000, bahkan lebih. Selisih harga bisa mencapai 80 hingga 100 persen.

Hal ini membuat biaya produksi menjadi lebih tinggi. Selain itu, harga insektisida, atau obat antisipasi serangan hama juga cukup mahal.  

Terlebih pada masa tanam dari peralihan musim hujan ke musim kemarau ini cukup berdampak pada kondisi ph tanah. Sehingga tanaman padi rawan terhadap serangan penyakit.

“Tiap musim tanam pasti begini mas, pupuk sulit. Kalaupun ada pasti harganya sangat mahal,” keluh Murtiono, salah satu petani.

Petani berharap pemerintah dapat lebih memudahkan petani untuk mendapat pupuk bersubsidi. Karena jika harus ke non subsidi maka ongkos atau biaya akan lebih tinggi dan petani sulit mendapatkan keuntungan.

“Petani ini berharap pemerintah mempermudah pupuk subsidi agar petani juga bisa dapat keuntungan,” timpa Setiyono, petani lain. (ito/rok)